Jakarta, FORTUNE – VinFast Auto merilis enam Mobil Listrik sekaligus dalam gelaran IIMS 2024 (Indonesia International Motor Show) di JIExpo Kemayoran, Kamis (15/2).
Keenam mobil listrik VinFast yang diperkenalkan di IIMS 2024 adalah VF 5, VF e34, VF 6, VF 7, VF 8, dan VF 9, yang bermain pada segmen A-SUV hingga E-SUV.
Perusahaan juga mengenalkan model kemudi kanan pertamanya di IIMS.
“Kami hadir untuk memberdayakan konsumen Indonesia dengan beragam pilihan untuk mobilitas yang lebih hijau dan berkelanjutan. Kami yakin bahwa platform mobilitas listrik yang telah dikembangkan oleh VinFast secara komprehensif akan membuat kendaraan listrik lebih mudah diakses oleh seluruh pelanggan,” ujar CEO VinFast Indonesia, Tran Quốc Huy, dalam acara peluncuran mobil listrik pertamanya di Indonesia di Jakarta, Kamis (15/2).
Bakal membangun pabrik di Indonesia
Didorong oleh visi jangka panjang untuk transportasi berkelanjutan, VinFast juga mengumumkan pembangunan pabrik manufaktur kendaraan listrik lokal di Indonesia dengan proyeksi kapasitas 50.000 mobil per tahun.
Rencananya pabrik ini akan mengekspor unit ke pasar luar negeri.
VinFast menyatakan berharap rencana pembangunan pabrik ini dapat menciptakan ribuan lapangan kerja dan berkontribusi pada pengembangan industri kendaraan listrik dalam negeri yang lebih kuat.
“Saat beroperasi, pabrik tersebut juga akan menjadi penghubung utama dalam rantai pasokan kendaraan listrik global VinFast,” ujar Tran.
Sebelumnya, perusahaan juga telah menyatakan komitmennya untuk menggelontorkan investasi senilai US$200 juta untuk pembangunan pabrik di Indonesia.
Saat ini, mobil yang dipasarkan di Indonesia masih produksi pabrik VinFast di Haiphong, Vietnam.
Pabrik seluas 335 hektare itu juga memiliki produksi yang terotomatisasi dengan memanfaatkan strategi real time sehingga mudah melakukan inovasi dengan cepat.
Untuk memastikan pengisian daya yang nyaman dan terjangkau, VinFast akan bermitra dengan pemasok lokal untuk membangun jaringan stasiun pengisian daya nasional.
"Rencana ambisius ini memungkinkan mobilitas listrik berlangsung lebih lancar bagi pengguna di Indonesia, sehingga dapat meningkatkan adaptasi transportasi berkelanjutan di pasar secara signifikan," kata Tran.