Jakarta, FORTUNE - Grup Sinar Mas, PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE), menyebut proyek BSD City menjadi penyumbang terbesar pendapatan BSDE. Pada kuartal III-2022, BSDE membukukan pendapatan hingga Rp7,14 triliun.
Direktur BSDE, Hermawan Wijaya, mengatakan BSD City sebagai flagship project Sinar Mas Land merupakan pemeran utama pada segmen residensial yang menjadi kontributor utama pendapatan perseroan.
“BSDE yakin tren penjualan berada dalam tren positif hingga akhir tahun, meski belum pulih seperti fase sebelum pandemi,” kata dia dalam keterangan tertulis, Selasa (1/11).
Segmen penjualan tanah, bangunan, dan strata title tercatat sebagai kontributor terbesar secara konsolidasi. Melalui segmen penjualan tanah, bangunan, dan strata title, BSDE beroleh pendapatan Rp5,58 triliun atau setara 78,09 persen terhadap pendapatan usaha secara konsolidasi pada kuartal III-2022.
Solidnya kinerja penjualan juga ditunjukkan oleh segmen lain yang dimiliki oleh BSDE. Segmen sewa tercatat membukukan hasil Rp666,60 miliar.
Secara terperinci, konstruksi meningkat 124 persen menjadi Rp599,33 miliar, hotel meningkat 120 persen menjadi Rp12,75 miliar, arena rekreasi meningkat 422 persen menjadi Rp15,67 miliar, pengelolaan gedung meningkat 25,52 persen menjadi Rp253,73 miliar, dan lain-lain meningkat 16,07 persen menjadi Rp17,35 miliar.
Beban perusahaan meningkat
Selanjutnya, BSDE mencatatkan peningkatan beban pokok penjualan dari Rp1,85 triliun menjadi Rp2,65 triliun pada kuartal III-2022. Hal ini membuat laba kotor BSDE meningkat 35,44 persen menjadi Rp4,48 triliun dari Rp3,31 triliun.
Setelah dikurangi berbagai beban yang dapat diefisienkan, BSDE mencatatkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp918,3 miliar, turun 1,33 persen dari Rp930,77 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2022, aset BSDE meningkat 4,29 persen dari Rp61,46 triliun pada akhir 2021 menjadi Rp64,1 triliun pada kuartal III-2022. Kemudian, untuk kas dan setara kas, pada akhir periode terjadi peningkatan 38 persen dari Rp7,66 triliun menjadi Rp10,57 triliun.
Berkaca pada kondisi tersebut, Hermawan mengatakan manajemen yakin BSDE dapat terus melakukan penciptaan nilai baik dengan melanjutkan proyek maupun memperkenalkan proyek-proyek baru.
Selain itu, BSD City sebagai flagship project juga memiliki cadangan tanah terbesar yang belum dikembangkan di antara proyek BSDE lainnya.
"Proyek kami BSD City sebagai flagship project dan The Element tercatat sebagai proyek dengan nilai tertinggi yakni Rp843,19 miliar, setara 29,31 persen dari total persediaan bangunan yang sedang dikonstruksi," ujar Hermawan.
Cadangan tanah BSDE
BSD City memiliki cadangan lahan 2.181 hektare dengan nilai Rp8,25 triliun. Kemudian, proyek-proyek dengan land bank terbesar kedua berdasarkan nilai terletak di Benowo, Surabaya, dengan Rp1,42 triliun atau seluas 435 hektare; kemudian Grand Wisata senilai Rp682,75 miliar atau seluas 485 hektare.
Besarnya nilai persediaan dan land bank yang ditopang oleh posisi keuangan yang solid menjadi modal utama bagi BSDE untuk melanjutkan kinerja positif pada tahun-tahun mendatang. Itu berkontribusi positif atas perekonomian nasional agar pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat.