Jakarta, FORTUNE - Skandal manipulasi uji keselamatan Daihatsu Motor Co., Ltd. membuat produsen tersebut akhirnya menghentikan proses produksi di Jepang untuk sementara waktu.
Meski di negara asalnya produksi diberhentikan, PT Astra Daihatsu Motor (ADM) yang merupakan pabrikan mobil Daihatsu di Indonesia masih melakukan proses produksi dan menjalankan bisnisnya seperti biasa.
“Kami bersama prinsipal telah memastikan bahwa semua kendaraan Daihatsu yang diproduksi, didistribusi, dan dipasarkan di Indonesia tidak memiliki masalah kualitas dan keselamatan," kata Direktur Marketing dan Direktur Corporate Planning & Communication ADM, Sri Agung Handayani, dalam pernyatan yang dikutip Jumat (29/12).
Sri mengingatkan bahwa kendaraan Daihatsu telah memenuhi regulasi yang berlaku di Indonesia. ADM, kata dia, juga aktif tetap berkoordinasi dengan pemerintah Indonesia.
"Terkait proses sertifikasi, kami juga berkoordinasi penuh dengan otoritas pemerintah sebagai pemangku kepentingan dan penentu proses homologasi di Indonesia. Telah ditentukan produksi domestik ADM tetap beroperasi normal sesuai dengan rencana untuk memenuhi kebutuhan pasar di Indonesia," ujarnya.
Sri menyebut, pihaknya telah mendapatkan konfirmasi dari otoritas sebagian besar negara tujuan ekspor, dan telah memenuhi regulasi yang berlaku. Dia menuturkan, ADM telah kembali melakukan pengiriman ekspor secara bertahap mulai 26 Desember 2023 ke lebih dari 60 negara tujuan ekspor yang telah memberikan konfirmasinya.
Produksi di Indonesia tidak bermasalah
Sementara itu, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, Taufiek Bawazier, mengatakan produksi pabrik Daihatsu di Indonesia memiliki kualitas yang terjaga.
Menurutnya, kualitas dan produksi dari pabrik ADM tidak terpengaruh oleh kasus yang terjadi di Jepang. Dia pun mengatakan kualitas produksi lokal tetap terjamin manfaat dan kualitasnya.
“Di Indonesia kualitasnya tetap terjamin dan kemarin ada beberapa utusan dari direksi datang dan kami minta jangan diberhentikan ekspor," kata dia dalam konferensi pers, Kamis (28/12).
Menurut catatan Kemenperin, ekspor mobil hingga awal Desember 2023 telah mencapai 480.000 unit, kemudian targetnya ditambah 40.000 unit, sehingga tembus di atas 500.000 unit.
"Artinya prospektif otomotif walaupun kejadian di Jepang secara kultural sudah tertib dan kita apresiasi, tetapi di Indonesia produksinya tetap berjalan dan kualitasnya tetap terjaga. Jadi tidak ada masalah dengan produk Daihatsu di Indonesia,” ujarnya.