Ini 9 Faktor Pendorong Perdagangan Internasional

Perdagangan tidak akan terjadi bila tidak ada penyebabnya.

Ini 9 Faktor Pendorong Perdagangan Internasional
ilustrasi pajak ekspor barang (pexels.com/Chanaka)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Perdagangan Internasional merupakan kegiatan transaksi jual beli antara suatu negara dengan negara lainnya atas dasar kesepakatan bersama.

Namun, perdagangan internasional tentu tidak terjadi secara sembarangan. Dilansir dari laman Sumber Belajar Kemendikbud, ada beberapa faktor yang mendorong terjadinya perdagangan internasional.

1. Perbedaan sumber daya alam

Tidak semua negara memiliki sumber daya alam yang sama. Sumber daya alam menjadi penting dan krusial karena merupakan bahan baku produk tertentu.

Negara yang membutuhkan sumber daya alam itu akan mencari negara yang memiliki sumber daya alam tersebut. Hal ini memicu terjadinya perdagangan internasional.

Sebagai contoh, Indonesia dikenal kaya akan sumber daya alam. Namun, dalam urusan pengolahan, Indonesia belum memadai sehingga mendorong Indonesia menawarkan hasil SDA ke negara lain (Ekspor) untuk memenuhi kebutuhan negara tersebut.

2. Penghematan biaya produksi

Bagi negara yang belum memiliki ilmu pengetahuan dan tekhnologi untuk membuat sendiri produk seperti mobil dan handphone, pembuatannya akan menghabiskan biaya produksi yang jauh lebih mahal dibandingkan jika negara tersebut membelinya dari negara lain. Oleh karena itu, membeli produk seperti mobil dan handphone dari negara pembuatnya dapat menghemat biaya produksi.

3. Pemenuhan kebutuhan nasional

Ada kalanya suatu negara tidak mampu memenuhi semua barang dan jasa yang menjadi kebutuhan penduduk, sehingga untuk memenuhinya suatu negara perlu mengImpor barang dan jasa tersebut dari luar negeri. Dengan demikian kebutuhan produk dapat dipenuhi.

4. Perbedaan penguasaan teknologi

ilustrasi ekspor dan impor (pexels.com/Kai Pilger)

Faktor pendorong perdagangan internasional keempat adalah penguasaan teknologi. Penguasaan teknologi yang tidak merata pada tiap negara menyebabkan terjadinya perdagangan internasional. 

Negara dengan teknologi maju mampu menjual barang dengan harga murah kepada negara yang memiliki teknologi sederhana. Contohnya Indonesia mengimpor mobil dari Jepang karena Jepang memiliki teknologi pembuatan mobil yang maju.

5. Peningkatan pemasukan negara

Aktivitas ekspor dan impor merupakan cara negara meningkatkan pendapatan. Negara diuntungkan dari nilai pajak barang hasil ekspor dan impor tersebut.

Negara juga dapat melakukan ekspor melalui badan usaha milik negara dengan menjual bahan baku sumber daya alam atau teknologi ke negara lain.

6. Kondisi iklim berbeda-beda

Iklim akan memengaruhi kekayaan sumber daya alam sebuah negara. Perbedaan ini membuat sebuah negara tidak bisa memproduksi semua kebutuhan mereka sendiri yang mengharuskan untuk mempersiapkan laporan perubahan modal.

Maka dari itu, impor barang merupakan solusi cepat dalam menyelesaikan masalah keterbatasan kebutuhan.

7. Keinginan memperluas pasar

Suasana bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (15/11/2021). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/foc.

Perdagangan internasional dilakukan untuk memperluas pasar. Hal ini didasarkan pada teori bahwa memproduksi produk dalam skala besar dan dipasarkan di seluruh dunia bisa mendatangkan keuntungan yang juga besar.

8. Adanya kelebihan produk

Faktor yang mendorong terjadinya perdagangan internasional selanjutnya adalah adanya kelebihan produk yang ada di dalam suatu negara.

Saat pemenuhan kebutuhan akan suatu barang atau produk dirasa sudah cukup, suatu negara bisa mengekspor barang tersebut ke negara lain.

9. Kerja sama antarnegara

Sering kali produsen dari suatu negara membuka produksinya di negara lain. Hal ini memungkinkan jika terdapat kecocokan bisnis dan industri.

Perdagangan internasional juga membawa dampak positif bagi kedua negara yang bekerja sama. Dampak positif tidak hanya dirasakan oleh negara sebagai institusi saja, namun juga warga negara.

 

Magazine

SEE MORE>
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024

Most Popular

7 CEO dengan Gaji Tertinggi di Dunia
Grup Astra Sebar Dividen Interim, Ini Jadwal ASII, AALI, dan UNTR
6 Multifinance Lokal dicaplok Asing, Ini Negara Peminatnya
Mengenal Aplikasi Temu yang Bakal Diblokir Kominfo
Aksi Beli Prajogo Pangestu atas BREN Saat Pemeriksaan OJK
Arsjad Rasjid Dijanjikan Posisi Ketua Dewan Pertimbangan Kadin