Jakarta, FORTUNE - PT Prodia Diagnostic Line (Proline), perusahaan manufaktur alat kesehatan yang merupakan salah satu sister company PT Prodia Widyahusada Tbk. (PRDA), membangun pabrik alat kesehatan (alkes) baru di Kawasan Industri Jababeka, Cikarang, Jawa Barat. Pembangunan pabrik ini telah memasuki tahap penyelesaian akhir atau topping off.
Direktur PT Prodia Diagnostic Line, Cristina Sandjaja, mengatakan perusahaannya menyiapkan dana belanja modal Rp140 miliar untuk membangun pabrik tersebut. Pabrik kedua ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas produksi dari produk-produk diagnostik dan permintaan in vitro diagnostic (IVD).
“Langkah ekspansi strategis Proline dalam menambah pabrik kedua akan semakin memperkuat eksistensi Proline sebagai pelopor industri alat kesehatan IVD Indonesia,” kata dia dalam keterangan tertulis yang dikutip Rabu (26/6).
Belanja modal ini berasal dari holding grup Prodia: Rp50 miliar digunakan untuk pembelian lahan, kemudian Rp20 miliar digunakan untuk konstruksi, dan sisanya digunaan untuk pembelian alat produksi dan finalisasi lain-lain.
Industri manufaktur alat kesehatan diagnostik in vitro, kata Cristina, merupakan sektor produk dengan pertumbuhan tinggi yang permintaannya terus meningkat seiring dengan perkembangan teknologi dan peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan.
Proline telah memiliki satu pabrik di Kawasan Industri Jababeka III Cikarang yang beroperasi sejak 15 Oktober 2011. Sejak pabrik pertama ini diresmikan, Proline telah memproduksi berbagai produk reagen kimia rutin yang digunakan oleh ribuan fasilitas layanan kesehatan di Indonesia.
Bekerja sama dengan perusahaan global
Penambahan pabrik baru dengan luas area produksi lebih dari 10.000 meter persegi akan semakin memperbesar kapasitas produksi reagen kimia rutin dan reagen hematologi. Di pabrik yang kedua ini, Proline akan menambah lini produknya dengan pengembangan berbagai instrumen laboratorium, reagen CLIA (chemiluminescence immunoassay), serta reagan molekular.
"Dalam kerja sama produksi dan pengembangan berbagai instrumen laboratorium, Proline bekerja sama dengan berbagai perusahaan global dari Jerman, Cina, Korea, Jepang, Spanyol, dan Amerika," ujarnya.
Proline telah memiliki sertifikat ISO 13485:2016, yaitu sertifikat manajemen mutu untuk alat kesehatan, CPAKB (cara pembuatan alat kesehatan yang baik) dari Kementerian Kesehatan, yang menunjukkan seluruh operasional termasuk proses produksi yang dilakukan memenuhi standar yang ditetapkan.
Selain itu, seluruh produk Proline telah memiliki izin edar yang menunjukkan bahwa produk Proline telah memenuhi persyaratan manfaat, keamanan dan kualitas sebagai alat kesehatan diagnostik in vitro yang berkualitas.