Holding PTPN III Raup Laba Rp5,06 Triliun hingga Oktober 2022

Penjualan naik mencapai Rp 44,9 triliun.

Holding PTPN III Raup Laba Rp5,06 Triliun hingga Oktober 2022
Direktur Utama Perkebunan Nusantara Mohammad Abdul Ghani saat di Kementerian BUMN berbincang-bincang mengenai perkembangan IPO anak usaha PTPN. Senin (22/8). (Eko Wahyudi/Fortune Indonesia).
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) mencatatkan kinerja positif hingga Oktober 2022 dengan memperoleh laba bersih konsolidasi Rp5,06 triliun. Pencapaian itu naik 66 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Capaian laba bersih diperoleh dari peningkatan penjualan mencapai Rp 44,9 triliun, di atas pencapaian tahun lalu hingga 9,37 persen. Sementara, EBITDA per Oktober Rp12 triliun atau naik 17,5 persen ketimbang periode yang sama pada 2021.

“Dengan transformasi menyeluruh yang kita lakukan di sejumlah lini bisnis dan anak perusahaan, PTPN Group mampu menghasilkan kinerja yang menggembirakan,” kata Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III, Mohammad Abdul Ghani, dalam keterangannya, Rabu (23/11).

PTPN Group berkomitmen untuk beroperasi dengan sebaik-baiknya serta menerapkan tata kelola berkelanjutan. Sebagai dasar, perseroan memiliki tiga pilar utama dan dua fondasi pendukung yang diimplementasikan dalam rencana aksi sejak 2021. Ini juga menjadi pedoman dalam mencapai target pencapaian kinerja operasional (produksi dan produktivitas) dan kinerja keuangan (laba, penjualan, EBITDA) serta penerapan keberlanjutan dan berdampak positif bagi ekosistem yang lebih luas.

Produksi TBS naik tipis

Hingga Oktober 2022, perseroan menghasilkan tandan buah segar (TBS) 10,58 ribu ton, atau meningkat hampir 2 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada 2021.

Peningkatan operasional juga terjadi pada komoditas tebu. Dari 170,19 ribu hektare lahan, produksi tebu giling PTPN Group naik menjadi 12,76 juta ton, meningkat 18,81 persen dibandingkan periode yang sama pada 2021.

Lantas, produksi gula mencapai 829 ribu ton atau 10,69 persen lebih tinggi dari 2021. Capaian produksi gula PTPN mencapai 680 ribu ton atau lebih besar 20,29 persen dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya.

Peningkatan produksi tebu nasional diharapkan akan beriringan dengan peningkatan produksi bioethanol berbasis tebu dalam rangka ketahanan energi, dan pelaksanaan energi bersih melalui penggunaan bahan bakar nabati (biofuel).

Sedangkan percepatan swasembada gula nasional memiliki sejumlah tujuan, yakni menjamin ketahanan pangan nasional, menjamin ketersediaan bahan baku dan bahan penolong industri, serta mendorong perbaikan kesejahteraan petani tebu.

Akuisisi kebun teh

Holding Perkebunan juga telah bersinergi dengan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) untuk mendukung pengembangan produk dan perluasan pangsa pasar teh dalam negeri. Sinergi dilakukan dengan PTPN IV, yang akan mengakuisisi perkebunan teh milik PT Mitra Kerinci, sebagai anak perusahaan Rajawali Nusantara Indonesia.

Setelah perjanjian jual beli aset bersyarat diteken, manajemen PTPN IV dan Mitra Kerinci harus tetap berkomitmen untuk menyelesaikan seluruh kondisi prasyarat, "termasuk persetujuan pemegang saham, penggunaan anggaran dan penyelesaian proses balik nama, serta perpanjangan HGU. Transaksi ini dilandasi semangat kekeluargaan, sehingga prosesnya relatif dapat diselesaikan lebih smooth." kata Ghani.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024