Indonesia Kerja Sama dengan Perusahaan Semikonduktor Amerika

Pusat IC Desain akan dibangun di Tanah Air.

Indonesia Kerja Sama dengan Perusahaan Semikonduktor Amerika
Ilustrasi chip dibutuhkan untuk penambangan kripto/Pixabay
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menggandeng perusahaan semikonduktur asal Amerika Serikat, Marvell Technology, untuk membangun Pusat Desain IC (IC Design Center) semikonduktor di Indonesia. Sebagai penanda kerja sama, Sekretaris Jenderal Kemenperin, Dody Widodo, dan salah satu pendiri Marvell, Sehat Sutardja, meneken kesepakatan. 

"Saya berharap teknologi-teknologi terkait dengan semikonduktor dapat diproduksi melalui kerja sama dengan pemerintah dan perusahaan Indonesia," ujar Sehat dalam siaran pers, Selasa (15/11). 

Di samping itu, pemerintah Indonesia berharap kerja sama tersebut dapat mendorong pengembangan dan peningkatan kapasitas industri semikonduktor sehingga negeri ini dapat memiliki industri semikonduktor secara mandiri dan terstruktur untuk masa yang akan datang. 

Saat ini Sehat aktif di salah satu perusahaan bidang peralatan rumah tangga berbasis semikonduktor yang berbasis di Singapura, Zerro Power, yang akan menjalankan kerja sama pengembangan semikonduktor dengan Indonesia

Untuk mengurangi ketergantungan impor

Produk dari Industri semikonduktor banyak dibutuhkan oleh sektor manufaktur lain seperti elektronika dan otomotif. Upaya ini sejalan dengan kebijakan substitusi impor, khususnya komponen dioda, transistor, peralatan semikonduktor, serta integrated circuit (IC).

“Kami berupaya mengurangi ketergantungan semikonduktor yang rantai pasoknya semakin sulit dan kebutuhan makin lama makin tinggi, sehingga kita mesti menyiapkan suplainya,” kata Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita.

Sebelumnya, perihal kerja sama antara Indonesia dan perusahaan semikonduktor AS disampaikan oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (Ilmate) dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR pada Rabu (9/11).

"Diskusi ke arah sana masih dalam kerangka Indo-Pacific Economic Framework (IPEF). Mereka (AS) tertarik, mereka akan follow up. Mudah-mudahan dalam waktu dekat," kata Taufiek. 

Belum lama ini Indonesia melakukan pengajuan ke Amerika Serikat agar perusahaan semikonduktornya berminat memanfaatkan berlimpahnya persediaan pasir silika Indonesia dan membuat basis produksi di Tanah Air, katanya. Organisasi bilateral RI-AS, The United States - Indonesia Society (USINDO) juga dilibatkan sebagai medium pembahasan.

"Setelah ini didiskusikan dalam Usindo. Jadi, pengusaha AS didorong untuk mem-follow up projek kita. Bahwa kita harus punya 1 design center semikonduktor dan pabriknya," ujarnya.

Kelangkaan chip akan berlangsung

Dalam dua tahun terakhir, masalah kelangkaan chip semikonduktor, khususnya untuk industri otomotif, menjadi pemicu gangguan produksi. Kelangkaan chip semikonduktor diprediksi belum akan berakhir dalam waktu dekat.

Saat ini, produsen chip semikonduktor terbesar di dunia adalah Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC). Berdasarkan data TrendForce, TSMC menguasai setidaknya 54 persen pangsa pasar semikonduktor di dunia.

TSMC mampu melibas sejumlah pabrikan ternama lainnya, seperti IBM (Amerika Serikat), Intel (Amerika Serikat), dan Samsung (Korea Selatan). 

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024