Industri Logam, Mesin dan Alat Transportasi Tumbuh 14,23 Persen

Sektor ini berkontribusi 25,96 persen terhadap manufaktur.

Industri Logam, Mesin dan Alat Transportasi Tumbuh 14,23 Persen
Ilustrasi: industri logam, mesin, alat transportasi dan elektronika.
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melaporkan sektor industri logam, mesin, alat transportasi dan elektronika (ILMATE) tumbuh 14,23 persen secara tahunan pada triwulan I-2023 bila dibandingkan dengan periode sama tahun lalu. Capaian ini jauh melampaui kinerja perekonomi nasional yang tumbuh 5,03 persen pada periode yang sama.

“Sektor ILMATE tetap menjadi kontributor utama dalam menopang pertumbuhan industri manufaktur di triwulan I-2023, dengan kontribusinya mencapai 25,96 persen, meningkat dibandingkan periode sebelumnya (triwulan IV-2022) sebesar 25,16 persen,” kata Sekretaris Direktorat Jenderal ILMATE Kementerian Perindustrian, Yan Sibarang Tandiele, dalam keterangannya yang dikutip, Selasa (9/5).

Hampir seluruh subsektor ILMATE tumbuh dua digit, dengan pertumbuhan terbesar pada sektor industri alat angkutan 17,27 persen, diikuti industri logam dasar (15,51 persen), serta industri barang logam, komputer, barang elektronik dan peralatan listrik (12,78 persen).

Alat angkutan moncer sejak tahun lalu

Yan menjelaskan industri alat angkutan tumbuh moncer di atas pertumbuhan ekonomi nasional sejak triwulan II-2022.

Hal ini karena didorong oleh keberhasilan program insentif diskon pajak penjualan atas barang mewah ditanggung pemerintah (PPnBM-DTP) kendaraan roda empat yang mampu memberikan stimulus bagi peningkatan kinerja industri-industri pendukungnya, terutama yang bergerak pada industri komponen otomotif.

“Selain itu, pertumbuhan industri alat angkutan di triwulan I-2023 tumbuh signifikan dan berkontribusi sebesar 9,67 persen terhadap capaian industri pengolahan nonmigas, juga dipacu oleh peningkatan produksi kendaraan untuk memenuhi permintaan kendaraan baru menjelang lebaran serta peningkatan produksi kendaraan listrik,” ujarnya.

Industri logam dasar bertahan dari pandemi

Selanjutnya, performa industri logam dasar termasuk yang konsisten di atas pertumbuhan ekonomi nasional sejak 2020. Ini menunjukkan bahwa industri logam dasar adalah salah satu sektor yang mampu bertahan terhadap badai pandemi Covid-19 saat itu.

“Pada triwulan I-2023, pertumbuhan double digit di industri logam dasar karena didorong adanya lonjakan permintaan luar negeri terutama produk olahan bijih nikel seperti feronikel, nikel matte, dan nikel pig iron,” kata Yan.

Pertumbuhan industri logam dasar ini sejalan dengan program pemerintah dalam menjalankan kebijakan hilirisasi industri untuk peningkatan nilai tambah bahan baku dalam negeri yang berdampak luas bagi perekonomian nasional.

“Kami akan terus melakukan upaya peningkatan pertumbuhan industri manufaktur khususnya sektor ILMATE dengan kebijakan yang mendukung transformasi industri 4.0, meningkatkan daya saing, dan peningkatan produktivas industri seperti kebijakan green transportation melalui pengembangan kendaraan bermotor berbasis listrik dan hilirisasi industri,” ujarnya.

Magazine

SEE MORE>
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024

Most Popular

Daftar Saham Afiliasi Para Calon Menteri dalam Pemerintahan Prabowo
Ini Biaya dan Perbandingan Franchise Alfamart dan Indomaret
BI Masih Cermati Ruang Penurunan Suku Bunga Acuan
BI: Biaya Transaksi QRIS Gratis hingga Rp500 Ribu per 1 Desember 2024
Ini 3 Waktu Terbaik untuk Memulai Investasi Emas
Investor Asal Korsel dan Cina Bakal ke Indonesia Bawa Dana Jumbo