Jakarta, FORTUNE - PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) memprediksi pasar industri otomotif Indonesia akan stagnan (flat) pada 2024.
Deputy Business Strategy Division Head PT IAMI Rian Erlangga, mengatakan proyeksi itu berkaca pada asumsi perekonomian makro dari Lembaga Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) yang memperkirakan ekonomi Indonesia akan tumbuh stabil di angka 5 persen pada 2024.
“Menggunakan asumsi APBN mungkin akan naik sedikit, (tapi) asumsi beberapa parameter lainnya cenderung flat, mungkin 5 persen pertumbuhannya. Jadi kita pikirkan market (otomotif) di Indonesia juga akan flat,” kata dia saat Workshop Wartawan Industri, di Menara Astra, Jakarta, Jumat (17/11).
Kendati industri otomotif cenderung stagnan, Rian berharap ada faktor pengungkit agar tetap mencatatkan pertumbuhan.
Belanja dan konsumsi masyarakat
Menurutnya, ada sejumlah faktor yang bisa mendorong pertumbuhan pembelian kendaraan niaga tahun depan.
Pertama, belanja pemerintah (government spending). IAMI berharap belanja pemerintah bisa direalisasikan khususnya pada pemilihan umum (Pemilu) 2024. Dengan adanya belanja pemerintah, seluruh komponen industri bisa berjalan melalui perputaran uang tersebut.
Faktor kedua yang juga mempengaruhi pertumbuhan penjualan truk adalah harga komoditas, seperti batu bara dan minyak kelapa sawit (palm oil).
Bila komoditas mengalami pertumbuhan signifikan, maka penjualan truk juga akan bergerak dengan signifikan. Namun, komoditas itu juga diperkirakan akan stagnan dan menghambat pertumbuhan penjualan truk.
Faktor terakhir, konsumsi rumah tangga. Bila sistem politik berjalan stabil dan aman, kata dia, maka konsumsi akan lebih cepat dan pada akhirnya akan mempengaruhi kinerja penjualan truk di Indonesia.
“Dengan asumsi itu, kita akan flat sebetulnya market di Indonesia, tapi kita justru coba grab market share lebih tinggi di Indonesia, kita mencoba meningkatkan kurang lebih growth kita di 5-10 persen,” ujarnya.
Berdasarkan data Gaikindo, Sepanjang Januari-Oktober 2023, penjualan Isuzu di segmen retail mencapai 26.661 unit atau turun 13 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 30.650 unit.
Hingga kini, model Isuzu Elf masih menjadi kontributor utama penjualan truk Isuzu. Isuzu Elf sebenarnya tidak hanya tersedia dalam bentuk model truk engkel bak terbuka saja, melainkan juga terdapat truk engkel box.