KLBF Gandeng Cina Bangun Pabrik Bahan Baku Obat, Investasi Rp650 M

Keduanya membuat perusahaan patungan untuk bahan baku obat.

KLBF Gandeng Cina Bangun Pabrik Bahan Baku Obat, Investasi Rp650 M
Gedung Kalbe Farma. (Kalbe Farma)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • PT Kalbe Farma Tbk dan Lian SGP Holding membentuk perusahaan patungan PT Livzon Pharma Indonesia
  • Investasi awal senilai Rp650 miliar untuk membangun pabrik produksi bahan baku obat
  • Fokus produksi bahan aktif farmasi (API) untuk pasar ekspor dan dalam negeri

Jakarta, FORTUNE - PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) melalui anak perusahaannya, PT Global Chemindo Megatrading dan Lian SGP Holding Pte.Ltd. (Lian SGP), anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh Livzon Pharmaceutical Group Inc. China (Livzon Group), mengumumkan pembentukan perusahaan patungan.

Nantinya perusahaan patungan yang bernama PT Livzon Pharma Indonesia akan membangun pabrik untuk memproduksi Bahan Baku Obat atau bahan aktif farmasi (API) dengan investasi awal Rp650 miliar.

Presiden Direktur PT Global Chemindo Megatrading, Stanley Handiono Angkasa, mengatakan aksi korporasi ini bakal meningkatkan kompetensi perusahaannya dalam memproduksi bahan baku aktif farmasi (API).

“Hal ini juga menjadi bagian dari respons perusahaan terhadap inisiatif pemerintah Indonesia untuk memperkuat bahan baku aktif farmasi dalam negeri,” kata dia melalui keterangan resmi, Selasa (30/7).

PT Livzon Pharma Indonesia tersebut, akan berfokus untuk memproduksi bahan aktif farmasi (API) dan bahan baku farmasi lainnya untuk pasar ekspor, termasuk potensinya di pasar dalam negeri.

Stanley mengatakan bahan baku aktif farmasi (API) memegang peranan penting dalam industri farmasi, selain untuk memajukan industri farmasi Indonesia, meningkatkan kontribusi ekspor, dan pada akhirnya memungkinkan terjadinya transfer teknologi serta membangun kemampuan penelitian dan pengembangan di Indonesia.

Indonesia masih bergantung pada impor bahan baku obat

CEO Livzon Pharmaceutical Group, Tang Yanggang, mengatakan perusahaan patungan ini menandai langkah signifikan dalam strategi Livzon untuk memperluas jangkauan di Asia Tenggara.

“Dengan menggabungkan keahlian teknologi Livzon dan pengetahuan pasar Kalbe, kami yakin akan mampu menyediakan produk farmasi berkualitas tinggi yang akan berkontribusi bagi sektor kesehatan di Indonesia dan sekitarnya,” ujarnya.

Livzon Pharmaceutical Group memiliki keunggulan dalam bidang penelitian dan pengembangan, manufaktur, komersialisasi bahan baku API, obat molekul kecil, biologi molekul besar, serta reagen dan peralatan diagnostik.

Industri manufaktur farmasi Indonesia masih sangat bergantung pada bahan baku impor untuk memproduksi obat-obatan. Industri hulu farmasi bahan baku obat masih belum berkembang sehingga belum bisa memasok bahan baku yang diperlukan pada industri hilir manufaktur farmasi.

Catatan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) saat ini menunjukkan sekitar 90 persen bahan baku industri farmasi masih harus diimpor.

Negara utama asal impor bahan baku adalah Cina dan India. Masih tingginya kebutuhan impor bahan baku obat ini salah satunya adalah karena hulu industri farmasi, yakni industri kimia dasar, masih belum berkembang. 

Magazine

SEE MORE>
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024

Most Popular

12 Tahun Dijual, Rumah Mewah Michael Jordan di Chicago Akhirnya Laku
Isak Tangis Sri Mulyani di Banggar DPR Usai Sepakati RUU APBN 2025
OnlyFans Cetak Rekor Pendapatan, Capai US$6,6 Miliar di 2023
Perbedaan Istana Garuda dan Istana Negara IKN, Jangan Keliru
Alibaba Pertahankan Kepemilikan 88 Miliar Saham GoTo hingga 5 Tahun
Bunga Acuan Turun, BI Proyeksikan Kredit Bank Tumbuh 12%