Jakarta, FORTUNE - Direktur Eksekutif Lippo Group, John Riady, melihat prospek yang sangat bagus dari proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur.
John memastikan Lippo Group akan turut berpartisipasi pada proyek IKN Nusantara. Hal ini lantaran dirinya melihat sektor bisnis di Indonesia masih cukup cerah.
“Kami akan mendukung dengan berbagai kemampuan kami, entah itu pembangunan rumah sakit atau penguatan sektor kesehatan, serta bisa juga ke arah sektor pendidikan. Kami ingin mengambil bagian dan berkontribusi,” kata John dalam keterangannya, Senin (6/6).
John melihat strategi itu akan memajukan perekonomian di masa mendatang dan berimbas terhadap penciptaan pembangunan yang merata dan inklusif.
“Dengan total populasi hingga 280 juta, ekonomi nasional kita semakin maju dan merata. Ini adalah kekuatan baru yang menjamin pertumbuhan berkelanjutan hingga nanti,” katanya.
Di sisi lain, prospek bisnis Indonesia pun semakin cerah seiring kian mudahnya akses digital. Lippo Group, kata John. Dia yakin sekarang ledakan ekonomi digital Indonesia masih berada dalam tahap awal.
“Kami telah berinvestasi dan ikut mengembangkan sekitar 57 perusahaan rintisan. Tentunya perusahaan yang kami pilih berdasarkan prinsip untuk menyajikan solusi bagi masyarakat. Dengan prinsip ini, kami yakin perusahaan rintisan itu akan terus maju dan berkembang,” ujarnya.
Proses pendanaan
Pembangunan dan pengembangan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur merupakan megaproyek yang bakal membesar. Tak ayal, banyak pihak melirik pengembangan kawasan IKN yang diyakini mendatangkan prospek positif di masa depan. Berdasarkan dokumen yang disiapkan Bappenas, proyek IKN Nusantara akan membutuhkan waktu 15 hingga 20 tahun. Setidaknya diperlukan dana Rp32,4 triliun per tahun.
Rencana awal, sebagian besar biaya atau sekitar 54,4 persen didanai dengan skema kerja sama pemerintah-badan usaha (KPBU), 26,4 persen melalui investasi swasta, dan sebagian kecil, yakni 19,2 persen, melalui sumber-sumber lain.
Terapkan green energy
Dalam pembangunannya pun, IKN akan menerapkan energi hijau. Sistem tenaga listrik yang dirancang dengan sumber energi hijau (green energy) dikembangkan dalam tiga tahap. Jangka pendek (2022-2023) PV Rooftop, EV Support di tempat umum dan komersial, perumahan, industri, dan stasiun pengisian daya.
Pada jangka menengah (2024-2025) Wind Farm kapasitas 70 MW pada 2024 dan Solar Farm kapasitas 50 MW pada 2025. Dalam jangka panjang (2026-2045) akan dibangun pembangkit listrik tenaga air dengan kapasitas 910 MW pada 2028.
Tiga konsep pengembangan IKN
Selain itu, setidaknya terdapat tiga konsep yang akan diterapkan dalam mengembangkan kota. Pertama, Kota Hutan dengan didominasi oleh bentang alam dengan struktur hutan yang berfungsi sebagai ekosistem untuk menciptakan kehidupan bersama alam. Kota Spons, yakni dengan meningkatkan daya serap air untuk mengurangi risiko banjir dan meningkatkan kualitas dan kuantitas air bersih.
Berikutnya, Kota Pintar, yaitu kota dinamis, inklusif, didukung oleh masyarakat, dan siap menghadapi masa depan, kota yang didukung oleh teknologi sebagai akselerator untuk peningkatan produktivitas dan kualitas hidup.