Mari Elka Ungkap Dua Kekhawatiran Pengusaha Global Saat Ini

Perang Dagang AS-Cina jadi sorotan dunia.

Mari Elka Ungkap Dua Kekhawatiran Pengusaha Global Saat Ini
Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional, Mari Elka Pangestu saat menjadi narasumber Semangat Awal Tahun 2025 by IDN Times, yang diadakan di IDN HQ, Jakarta, Rabu (15/1). (Dok. IDN)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • Perang dagang AS-Cina menjadi fokus utama investor global, karena diperkirakan akan semakin memanas tahun ini.
  • Pengusaha global dihadapkan pada tantangan merombak dan mendiversifikasi rantai pasok untuk menghadapi ketidakpastian geopolitik dan tarif dagang.

Jakarta, FORTUNE - Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional, Mari Elka Pangestu, mengungkap dua kekhawatiran utama yang  menjadi fokus pengusaha global saat ini. Kekhawatiran tersebut menyangkut peningkatan ketegangan geopolitik, terutama Perang Dagang, serta tantangan dalam menyesuaikan rantai pasok (supply chain) untuk menghadapi ketidakpastian global.

Mari Elka mengatakan perang dagang antara Amerika Serikat dan Cina diperkirakan akan semakin memanas tahun ini, mengingat Presiden Donald Trump akan memberlakukan tarif tinggi terhadap produk asal Cina.

"Menurut survei The Conference Board terhadap 1.700 perusahaan di seluruh dunia, kekhawatiran tentang perang dagang meningkat dua kali lipat," kata Mari dalam acara Semangat Awal Tahun 2025 by IDN Times, yang diadakan di IDN HQ, Jakarta, Rabu (15/1).

Ia juga menyebutkan potensi kebijakan baru yang mungkin diperkenalkan dalam konteks perang dagang ini, seperti kebijakan "Trump 2.0", yang bisa memperburuk situasi.

Tantangan kedua yang dihadapi pengusaha global adalah kebutuhan untuk merombak dan mendiversifikasi rantai pasok. Dari survei yang sama, 75 persen responden menyatakan mereka harus mengubah rantai pasok agar lebih tangguh terhadap ketidakpastian geopolitik dan tarif dagang.

"Dari 75 persen itu, 90 persen mengatakan perubahan rantai pasok ini perlu dilakukan untuk mengurangi ketergantungan pada komponen dari Cina dan menghindari tarif di Amerika Serikat," kata Mari.

Ia juga menekankan bahwa transformasi rantai pasok ini mendorong penggunaan teknologi, seperti kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dan digitalisasi, untuk menciptakan efisiensi dan mempercepat diversifikasi lokasi produksi.

"Dengan AI, perusahaan dapat lebih mudah merancang ulang sumber pasokan dan produksi, serta menentukan lokasi baru yang lebih strategis," ujarnya.

Peluang untuk Indonesia

Mari menilai tantangan global ini juga membawa peluang besar bagi Indonesia, terutama dalam menarik investasi pada sektor manufaktur dan rantai pasok. Sebagai contoh, ia menyebut strategi Vietnam yang sukses menarik investor besar, seperti Apple, yang membawa seluruh ekosistem rantai pasoknya.

"Kita harus lebih strategis dalam menarik investasi, tidak hanya membawa investor utama, tetapi juga rantai pasoknya. Ini dapat menciptakan lapangan kerja secara signifikan," katanya.

Namun, ia mengingatkan bahwa Indonesia masih perlu memperbaiki iklim investasi, termasuk melalui deregulasi dan reformasi kebijakan.

"Karpet merah kita belum lengkap dibandingkan Vietnam. Ini yang perlu dipercepat," ujarnya.

Selain dua kekhawatiran utama tadi, Mari juga menyoroti pentingnya menghadapi tantangan perubahan iklim. Ia mengatakan kebijakan global, seperti mekanisme carbon border adjustment, membuat produk yang tidak ramah lingkungan berisiko ditolak oleh pembeli internasional.

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

Most Popular

Emas Menguat Setelah Data Inflasi AS Lebih Rendah Dari Ekspektasi
Punya Sisa Dana Rp9 T, Bukalapak Buka Peluang Bisnis Baru
Patrick Walujo Soal Dugaan Fraud e-Fishery: Ini Memalukan
Saham Naik 276% Sejak IPO, BEI Suspensi RATU Hari Ini!
Harga Saham BBRI Sempat Lama Anjlok, Ini Penyebabnya
Saham BBRI Kembali Naik Jadi Rp4.210, Kini Diburu Asing