Jakarta, FORTUNE - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan nilai Investasi perusahaan Mobil Listrik asal Cina, BYD, di Indonesia ditaksir mencapai US$1,3 miliar atau lebih dari Rp20 triliun. Informasi mengenai rencana investasi tersebut dia peroleh dari para eksekutif BYD.
“Langkah BYD untuk ikut serta membuat diversifikasi mobil listrik di Indonesia, yang pada akhirnya saya yakin kendaraan ramah lingkungan akan semakin agresif perkembangannya,” kata dia dalam acara peluncuran BYD Brand dan Product Launching Ceremony di Taman Mini Indonesia Indonesia, Jakarta, Kamis (18/1).
Airlangga mengatakan BYD akan membangun fasilitas produksi mobil listrik di Indonesia dengan kapasitas produksi bertahap hingga 150.000 unit per tahun.
Dia juga berharap kehadiran BYD dapat membuat mobil listrik semakin disukai oleh masyarakat. Pemerintah juga terus mendorong peningkatan populasi kendaraan listrik di jalan melalui kebijakan.
Salah satunya adalah melalui Perpres No.79/2023 yang berisi aturan tentang pembebasan bea masuk impor mobil listrik secara utuh atau completely built up (CBU), serta completely knocked down (CKD) dengan minimal Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) 20-40 persen, dan pembebasan PPnBM.
“Pemerintah terus mendorong BYD untuk dapat meningkatkan local content sehingga tentu dapat mendorong daya saing industri,” ujarnya.
BYD segera akan membangun kapasitas produksi
President Director PT BYD Motor Indonesia, Eagle Zhao, mengatakan Indonesia merupakan salah satu negara yang aktif mengadopsi tren mobil listrik.
"Kami akan menyegerakan pembuatan fasilitas pabrik di Indonesia mulai tahun ini," kata dia dalam kesempatan yang sama.
BYD telah memiliki tujuh jaringan dealer di Indonesia sampai dengan Januari 2024. Perusahaan itu menargetkan untuk meningkatkan jumlah gerai di Tanah Air hingga 50 sampai akhir tahun ini.
"Kehadiran BYD Dolphin, BYD Atto3, dan BYD Seal di Indonesia akan membuka pintu BYD sebagai bagian dari industri kendaraan elektrifikasi di Indonesia,” ujarnya.
Hadirnya tiga model listrik secara sekaligus, kata Eagle, merupakan cara BYD untuk memberikan pilihan kepada konsumen. Hal ini juga dilakukan sebagai salah satu strategi dalam membangun pasar yang kuat di Indonesia.
Sebelum membangun kapasitas produksi di Indonesia, BYD dalam waktu yang belum ditentukan masih akan mengimpor ketiga model tersebut secara utuh.