Jakarta, FORTUNE - PT Astra International Tbk. (ASII) masih menjadi pemimpin pasar penjualan mobil Indonesia pada Mei 2023. Pangsa pasar mobil Astra secara kumulatif dalam periode Januari–Mei 2023 mencapai 55 persen.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), total penjualan mobil Grup Astra selama Januari–Mei 2023 mencapai 231.596 unit atau naik 9 persen bila dibandingkan dengan periode sama tahun lalu. Angka tersebut didapatkan dari penjualan berbagai merek mobil Astra seperti Toyota, Lexus, Daihatsu, Isuzu, UD trucks, hingga Peugeot.
“Semoga peningkatan penjualan mobil ini dapat terus berlanjut seiring dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang cukup baik saat ini,” ujar Head of Corporate Communications Astra, Boy Kelana Soebroto, dalam keterangan pers, Kamis (15/6).
Dengan kembali normalnya aktivitas pada Mei 2023 setelah adanya pengurangan hari kerja pada bulan sebelumnya, kata Boy, kenaikan penjualan mobil Astra pun terbantu.
Secara bulanan, penjualan mobil Astra naik 35 persen. Pada April 2023, penjualan mobil Astra mencapai 34.717 unit.
Toyota dan Lexus masih mendominasi
Secara terperinci, pada Mei 2023 penjualan merek Toyota dan Lexus berkontribusi 28.528 unit, diikuti oleh Daihatsu sebanyak 16.009 unit. Selanjutnya penjualan Isuzu berkontribusi 2.169 unit, kemudian UD Trucks 146 unit, dan Peugeot 21 unit.
Sedangkan non-Astra yang terdiri dari Mitsubishi, Honda, Suzuki, Hyundai, Wuling dan lainnya menyumbang penjualan 35.224 unit.
Sedangkan pada segmen low cost green car (LCGC), unit yang terjual mencapai 16.491, naik dari bulan sebelumnya yang hanya 9.987. Lalu jika dibandingkan secara tahunan, penjualan LCGC Mei 2023 juga lebih tinggi karena pada Mei 2022 penjualannya hanya 9.637 unit.
Kinerja kuartal I-2023 Astra International
Kinerja perusahaan pada di kuartal I-2023 mencapai zona positif, tecermin pada laba bersih grup yang meningkat 27 persen menjadi Rp8,7 triliun dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp6,85 triliun.
Kemudian, pendapatan bersih konsolidasian grup pada kuartal I-2023 mencapai
Rp83 triliun atau meningkat 15 persen dibandingkan dengan kuartal tahun sebelumnya yang mencapai Rp71,87 triliun.
Di sisi lain, nilai aset bersih per saham pada 31 Maret 2023 mencapai Rp4.937 atau 4 persen lebih tinggi dibandingkan dengan posisi tahun sebelumnya. Kas bersih, tidak termasuk anak perusahaan jasa keuangan grup, mencapai Rp46,4 triliun pada 31 Maret 2023, dibandingkan dengan akhir 2022 yang mencapai Rp35,1 triliun.