Pabrik Baterai Hyundai dan LG Mulai Produksi April 2024

Pabrik baterai ini akan dilajutkan kepada tahap kedua.

Pabrik Baterai Hyundai dan LG Mulai Produksi April 2024
ilustrasi Hyundai Ioniq 5 (dok. hyundai)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengungkap tentang perkembangan investasi ekosistem hilirisasi baterai kendaraan listrik.
  • PT Hyundai LG Industry (HLI) Green Power di Kabupaten Karawang akan segera memproduksi baterai mobil listrik, dengan investasi US$1,1 miliar.
  • Pabrik ini akan memproduksi 10 Gwh pada April 2024, dan dikembangkan ke tahap kedua dengan kapasitas 20 GWh yang akan rampung pada 2025.

Jakarta, FORTUNE – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengungkap tentang perkembangan investasi ekosistem hilirisasi baterai kendaraan listrik (EV).

Dia mengatakan pabrik baterai mobil listrik PT Hyundai LG Industry (HLI) Green Power di Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat, akan segera memproduksi baterai kendaraan listrik pada kuartal kedua tahun ini.

“Untuk tahap pertama produksi 10 gigawatt/hour (Gwh) akan dilakukan pada April 2024,” kata dia dalam acara konferensi pers, Senin (18/3).

Untuk tahap pertama, PT Hyundai LG Industry (HLI) Green Power telah menyerap investasi hingga US$1,1 miliar. Hyundai dan LG masing-masing akan memiliki 50 persen saham di perusahaan patungan tersebut.

Tahap awal pabrik ini dapat memproduksi hingga 32,6 juta sel baterai yang bisa digunakan untuk 150.000 kendaraan listrik.

Selanjutnya, kata Bahlil, pabrik yang termasuk dalam grup Hyundai ini akan dikembangkan ke tahap kedua yang mempunyai kapasitas 20 GWh.  Dalam skema rencana, pabrik akan rampung pada 2025.

“Pembangunan tahap kedua sudah dimulai pada tahun ini,” ujarnya

Bahlil mengatakan Presiden Joko Widodo akan secara langsung meresmikan pabrik ini pada April 2024.

Memproduksi baterai dari nikel

Pabrik sel baterai listrik di Karawang dibangun di atas lahan seluas 330.000 meter persegi. Fasilitas tersebut diharapkan dapat menghasilkan 10 GWh sel baterai lithium-ion NCMA (nikel, kobalt, mangan, aluminium) per tahun saat beroperasi penuh.

Sel baterai yang diproduksi oleh pabrik di Karawang akan digunakan pada model kendaraan listrik Hyundai Motor dan Kia yang dibangun di atas platform BEV khusus Grup, Electric-Global Modular Platform (E-GMP). Dengan begitu, persentase kandungan lokal kendaraannya secara otomatis akan meningkat.

Pabrik baru ini akan membantu Hyundai dan Kia memproduksi kendaraan dengan efisiensi serta memiliki kinerja dan keamanan tinggi.

Selain membangun pabrik baterai kendaraan listrik, Hyundai juga membangun fasilitas pengepakan baterai yang berlokasi di Cikarang, Jawa Barat.

PT Hyundai Energy Indonesia yang menjalankan fasilitas produksi pengepakan itu menelan investasi US$60 juta atau sekitar Rp900 miliar. Total kapasitas produksi pabrik HEI mencapai 21.000 unit Battery System Assembly (BSA) per tahun. Dalam tahun-tahun berikutnya, HEI bisa memperbesar kapasitasnya hingga 50.000 unit BSA.

 

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024