Jakarta, FORTUNE - Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (Aisi) melaporkan penjualan sepeda motor sepanjang tahun 2023 pada pasar domestik mencapai 6,23 juta unit. Penjualan tahun ini telah mendekati capaian pada 2019 yang 6,48 juta unit.
Sekretaris Umum AISI, Hari Budianto, mengatakan sektor ini telah lebih cepat melakukan pemulihan setelah tertekan oleh pandemi Covid-19.
“Untuk penjualan tahun 2023 tumbuh 19 persen dibandingkan tahun lalu. Kita mengalami pemulihan lebih cepat daripada perkiraan kita yang seharusnya 2024,” kata dia dalam acara bincang-bincang di Jakarta Selatan, Selasa (16/1).
Jika menilik data penjualan sepeda motor lebih jauh, pada 2020 saat mulai pandemi Covid-19 penjualan tertekan hingga 3,8 juta unit.
Kemudian pada 2021, penjualan bertumbuh ke level 5 juta unit, dan 2022 naik lagi ke 5,2 juta unit.
Hari mengatakan, penjualan 2023 sangat didominasi oleh segmen scooter matic yang mencapai 89,7 persen, dan sisanya dibagi untuk segmen sport 5,1 persen dan segmen cub 5,2 persen.
Pasar ekspor sepeda motor menurun
Kendati penjualan domestik tumbuh, Hari mengatakan sepeda motor untuk pasar ekspor mengalami penurunan, terutama untuk completely built up (CBU). Untuk angka ekspor tahun ini, jumlahnya hanya 570.000 atau turun 23 persen dibandingkan dengan raihan tahun lalu.
Alasan turunnya ekspor sepeda motor Indonesia, menurutnya, adaalah perubahan kebijakan pada negara tujuan yang ingin mencari nilai tambah dari sektor industri.
“CBU kita memang turun, karena negara tujuan ekspor kita di Asean maupun di negara lain punya kebijakan yang sama, yakni ingin mempunyai industrialisasi di negaranya masing-masing,” ujarnya.
Untuk 2024, AISI menargetkan penjualan sepeda motor secara domestik mencapai 6,5 juta unit sejalan dengan kondisi perekonomian makro yang bakal mendongkrak pasar dalam negeri.