Jakarta, FORTUNE - Pertamina melalui anak usaha subholding upstream, PT Pertamina Internasional EP (PIEP), berhasil memperpanjang kontrak hidrokarbon di Menzel Lejmat Nord (MLN), Blok 405 di Aljazair.
Penandatanganan kontrak dilakukan di kantor pusat Sonatrach pada Kamis (15/6), sesuai dengan peraturan Aljazair No. 19-13 yang mengatur aktivitas kegiatan hidrokarbon.
Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, mengatakan PIEP bersama mitranya, Sonatrach dan Repsol Exploracion 405a SA, terus menunjukkan kemampuan dalam mengoperasikan blok onshore minyak dan gas (migas). Kontrak bagi hasil yang ditandatangani merupakan kelanjutan dari nota kesepahaman antara ketiga perusahaan pada 28 September 2022.
“Setelah persiapan kontrak yang matang, Pertamina dan para mitra akhirnya menyepakati perjalanan baru operasi migas di Aljazair. Komitmen kami untuk jangka panjang akan menjadi perjalanan baru dan menarik, menegaskan kembali jejak langkah global kami bersama dengan Sonatrach dan Repsol,” kata Nicke melalui keterangan tertulis, Jumat (16/6).
Kerja sama operasi di bawah kontrak yang disebutkan di atas, yaitu lapangan MLN dan sembilan lapangan lainnya yang mencakup unitisasi Ourhoud dan El Merk.
Program kerja tersebut khususnya meliputi pengeboran dua belas sumur minyak dan sumur injeksi air, penyambungan sumur pengembangan baru, dan pembangunan unit ekstraksi LPG dan proyek akuisisi seismik 3D WAG (water alternating gas), serta proyek produksi energi tenaga surya.
Total investasi pengembangan blok migas ini mencapai US$800 juta
Jumlah total investasi yang direncanakan untuk pelaksanaan pengembangan ini diperkirakan lebih dari US$800 juta dan diperkirakan migas yang dapat dihasilkan hampir mencapai 150 juta barel setara minyak.
Penandatanganan kontrak sejalan dengan keinginan ketiga mitra untuk merealisasikan kerja sama dalam ruang lingkup kontraktual MLN dan penguatan kerja sama dalam bidang eksplorasi dan produksi hidrokarbon.
Potensi produksi yang bisa dicapai PIEP
PIEP memiliki potensi untuk mencapai produksi puncak 36.000 barel minyak setara per hari (BOEPD) pada blok 405a, serta membuka peluang pengembangan di wilayah sekitar dalam 25 tahun ke depan, dengan potensi tambahan perpanjangan kontrak selama 10 tahun.
Nicke mengatakan perpanjangan kontrak tersebut mencerminkan proyeksi kuat ke depan dan sejalan dengan strategi utama Pertamina untuk menjadi perusahaan energi kelas dunia.
Pertamina sebagai pemimpin dalam bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDG’s). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) pada seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.
"Dengan perpanjangan kontrak ini, Pertamina terus mengukuhkan posisinya sebagai pemain utama dalam industri minyak dan gas di tingkat global serta berkontribusi dalam memenuhi kebutuhan energi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan," ujarnya.