Pertamina Gandeng Toyota Masuk Bisnis Hidrogren untuk Bahan Bakar

Hidrogen jadi pilihan energi bagi kendaraan.

Pertamina Gandeng Toyota Masuk Bisnis Hidrogren untuk Bahan Bakar
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dalam groundbreaking hydrogen refueling station (HRS), Rabu (17/1) di SPBU Daan Mogot. (Dok. Pertamina)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – PT Pertamina (Persero) mulai masuk bisnis Hidrogen sebagai bahan bakar kendaraan. Hal tersebut ditandai dengan dimulainya kolaborasi antara Subholding Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) dengan Toyota untuk mengembangkan ekosistem hidrogen, dari penyiapan infrastruktur hingga memastikan tingkat permintaan terhadap konsumen.

"Pertamina telah teruji sangat berpengalaman dalam sektor bahan bakar kendaraan. Dengan infrastruktur dari hulu ke hilir yang kami miliki, Pertamina jelas paling siap untuk mengembangkan ekosistem hidrogen untuk Transportasi,” kata Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, dalam pernyataan resmi yang dikutip Rabu (18/1).

Nicke menegaskan bahwa kolaborasi dengan Toyota itu merupakan langkah yang sangat tepat untuk mempercepat terciptanya ekosistem dimaksud.

Kolaborasi kedua entitas tersebut tertuang dalam Joint Development Agreement tentang pengembangan ekosistem transportasi berbasis hidrogen yang dilakukan oleh Chief Executive Officer Pertamina NRE, Dannif Danusaputro, dan President Director Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Nandi Julyanto.

Nicke menjelaskan saat ini Pertamina telah memetakan 17 lokasi sumber pasokan hidrogen yang tersebar dari Sumatera hingga Papua.

Pertamina pun berkomitmen untuk mendorong penyediaan hidrogen bagi sektor transportasi lebih awal dari target waktu yang ditetapkan, yakni 2030.

Menambah pilihan penggunaan energi

Dannif menambahkan bahwa hadirnya hidrogen sebagai bahan bakar transportasi akan memperkuat ketahanan energi. Para pengguna pengendara kendaraan bermotor nantinya tidak hanya memiliki pilihan bahan bakar minyak (BBM) dan listrik saja, tapi juga hidrogen.

“Untuk itu Pertamina antusias bila semakin banyak penyedia infrastruktur di sektor ini, karena akan semakin cepat dan banyak terbangun infrastruktur sehingga membantu mempercepat penciptaan pasar serta terbentuknya ekosistem di Indonesia” ujarnya.

SPBU Daan Mogot akan menjadi integrated energy refueling station pertama di Indonesia. Di sana akan tersedia tiga jenis bahan bakar dalam satu stasiun pengisian, yaitu BBM, gas, serta hidrogen.

Dengan konsep high-speed hydrogen refueling station, stasiun tersebut nantinya akan mampu melakukan pengisian hidrogen dengan skala komersial dengan waktu pengisian kurang dari lima menit.

Pertamina NRE memiliki aspirasi tidak hanya menjadi pemain domestik tapi juga melayani pasar ekspor hidrogen pada 2031–2040. Hidrogen menjadi salah satu portofolio bisnis hijaunya pada masa mendatang, dan Indonesia sangat berpotensi menjadi pemain utama dalam sektor ini di kawasan.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

IDN Channels

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024