Jakarta, FORTUNE - PT Pertamina (Persero) membukukan kinerja positif untuk periode 2022 dengan mengantongi laba bersih US$3,8 miliar atau Rp56,6 triliun. Raihan tersebut meningkat 86 persen dari laba perusahaan pada 2021.
“Pencapaian ini tentu berkat kerja bersama seluruh Perwira Pertamina. Kinerja positif ini juga tentu tidak terlepas dari dukungan Pemerintah, khususnya Kementerian Keuangan, Kementerian BUMN, dan Kementerian ESDM,” ujar Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati dalam keterangannya, Selasa (18/4), menyebut "Perwira" yang berarti pekerja Pertamina.
Perusahaan tersebut dalam periode yang sama telah berhasil meningkatkan kinerja operasional pada semua subholding. Produksi minyak dan gas mencapai 967.000 barel setara minyak per hari (MBOEPD) atau tumbuh 8 persen dari pencapaian 2021, dan produksi kilang mencapai 313,9 juta BBL atau tumbuh 6 persen.
Sedangkan, realisasi penjualan produk BBM dan non-BBM mencapai 97,86 juta kiloliter (KL) atau tumbuh 5 persen. Lalu, efektivitas pengangkutan muatan kapal Pertamina mencapai 89 persen atau tumbuh 3 persen.
Produksi listrik dari geothermal dan new renewable energy lainnya mencapai 4.659 GWh, dan pemasangan jaringan gas rumah tangga mencapai 254.063 sambungan rumah tangga atau tumbuh 4.760 persen.
Realisasi penyaluran BBM bersubsidi Pertamina
Sepanjang 2022, Pertamina telah mengendalikan penyaluran Jenis BBM Tertentu (JBT) Solar dan Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) Pertalite, sehingga realisasi penyaluran berada di bawah kuota yang ditetapkan pemerintah.
Realisasi penyaluran JBT Solar 17,5 juta kiloliter, sedangkan kuota yang ditetapkan untuk jenis ini mencapai 17,6 juta kiloliter. Sementara itu, realisasi penyaluran JBKP Pertalite adalah 29,5 juta kiloliter, atau masih dalam batas aman dari kuota 29,9 juta kiloliter.
“Pertamina terus berupaya agar BBM bersubsidi dikonsumsi oleh yang berhak melalui berbagai program antara lain digitalisasi SPBU, penggunaan dashboard berbasis teknologi informasi untuk mengendalikan distribusi BBM Bersubsidi di SPBU secara real time, mendorong masyarakat mendaftar Program Subsidi Tepat melalui website, dan kerja sama dengan Aparat Penegak Hukum (APH) untuk meningkatkan pengawasan dan penindakan kegiatan penyalahgunaan BBM Bersubsidi,” kata Nicke.
Setoran Pertamina kepada negara
Pada 2022, Pertamina Group telah berkontribusi terhadap penerimaan negara hingga Rp307,2 triliun, terdiri dari pajak, dividen, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), minyak mentah dan/atau kondensat bagian negara, dan signature bonus. Jumlah setoran ke negara ini meningkat 83 persen dibandingkan dengan 2021.
Khusus setoran pajak, Pertamina telah membayarkan pajak Rp219,06 triliun pada 2022, meningkat 88 persen dibandingkan dengan 2021.