Pertamina Siapkan 15 Persen Belanja Modal untuk Transisi Energi

Pertamina terapkan strategi pertumbuhan ganda.

Pertamina Siapkan 15 Persen Belanja Modal untuk Transisi Energi
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menyampaikan pemaparan mengenai pencapaian kinerja Pertamina pada saat acara Media Briefing “Capaian Kinerja 2022 PT Pertamina Persero” yang diselenggarakan di Gedung Grha Pertamina, Selasa (6/6). (Dok. Pertamina)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • PT Pertamina alokasikan 15% belanja modal untuk transisi energi rendah karbon.
  • Pertamina terapkan strategi pertumbuhan ganda dengan fokus pada infrastruktur gas, panas bumi, biofuel, CCUS, dan NBS.
  • Komitmen Pertamina dalam ESG pada seluruh lini bisnis dan operasi untuk mendukung pencapaian SDGs serta menjaga stabilitas energi nasional.

Jakarta, FORTUNE - PT Pertamina (Persero) mengalokasikan sekitar 15 persen dari total Belanja Modal (capital expenditure) untuk Transisi Energi dengan mendukung pengembangan bisnis rendah karbon.

Langkah ini merupakan salah satu strategi utama Pertamina dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional dan mencapai target net zero emission (NZE) pemerintah Indonesia pada 2060.

Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, dalam paparannya pada diskusi panel Advancing Energy Transition in Emerging Economies pada ajang Indonesia International Sustainability Forum (IISF), menyatakan bahwa transisi energi Pertamina tidak hanya berperan dalam memperkuat ketahanan energi nasional, tetapi juga berkontribusi signifikan terhadap produk domestik bruto (PDB) per kapita dan capital index Indonesia.

"Alokasi 15 persen dari total belanja modal untuk transisi energi jauh lebih tinggi dibandingkan rata-rata perusahaan energi dunia, menunjukkan komitmen kuat Pertamina untuk mendukung target NZE Indonesia," kata Nicke dalam keterangannya, Kamis (5/9).

Pertamina menerapkan strategi pertumbuhan ganda (dual growth strategy), yaitu menjaga ketahanan energi nasional melalui bisnis existing sekaligus memperluas portofolio energi rendah karbon. Pengembangan infrastruktur gas dan panas bumi menjadi fokus utama, karena kedua sumber energi ini dianggap sebagai solusi yang dapat diandalkan dalam mendukung transisi energi.

Dalam kaitan itu, Nicke menggarisbawahi indonesia memiliki total potensi 28 gigawatt panas bumi, tetapi kurang dari 10 persen potensi yang bisa dioperasikan. 

Pertamina juga mengembangkan biofuel dan menerapkan teknologi mutakhir seperti carbon capture, utilization, and storage (CCUS) serta solusi berbasis nature-based solutions (NBS) untuk mengurangi emisi karbon.

Nicke mengatakan seluruh upaya ini sejalan dengan penerapan prinsip environmental, social & governance (ESG) pada seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.

Magazine

SEE MORE>
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024

Most Popular

MoU: Pengertian, Ciri, Tujuan, Jenis, Perbedaan, dan Contoh MoU
Daftar Perusahaan Terbaik di Dunia versi TIME: 5 dari Indonesia
Kisruh Kursi Kepemimpinan Kadin, Begini Kronologinya
Pemangkasan Bunga The Fed jadi Stimulus Ke Perbankan
BI Bakal Luncurkan Lembaga Central Counterparty (CCP), Apa Itu?
7 Saham IPO 2024 yang Mencatat Kinerja Tertinggi di BEI