Pertamina Siapkan Jaringan Suplai dan Distribusi Kendaraan Listrik

Indonesia dengan cadangan nikel terbesar di dunia.

Pertamina Siapkan Jaringan Suplai dan Distribusi Kendaraan Listrik
Dok. Pertamina
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Pertamina (Persero) lewat subholding Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) saat ini tengah membuat pilot project dalam membangun jaringan suplai dan distribusi kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB).

Hal tersebut disampaikan Direktur Proyek dan Operasi Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE), Norman Ginting, dalam diskusi panel bertajuk Developing EVS and EV Battery Ecosystem di Indonesia Miner 2023 Conference & Exhibition, Selasa (6/6).

“Pertamina terus bergerak menghadapi disrupsi dunia energi, dan sebuah keniscayaan bagi Pertamina untuk fokus dalam pengembangan energi-energi bersih dan pengurangan emisi karbon, termasuk di dalamnya mendukung pengembangan EV Ecosystem,” kata Norman dalam siaran pers, Selasa (13/6)

Dalam presentasinya, Norman menjelaskan bahwa Pertamina membangun ekosistem KBLBB dengan berbagai inisiatif dan pilot project yang telah dan akan dijalankan seperti pengembangan battery swapping station, charging station dan hydrogen fuel station.

Selain itu, Pertamina NRE juga memiliki andil dalam Indonesia Battery Corporation (IBC), perusahaan yang terbentuk demi membangun rantai ekosistem baterai dan KBLBB dari hulu hingga hilir.

Menurut Norman, Pertamina melihat Indonesia sebagai negara dengan cadangan nikel terbesar di dunia yang memiliki peran strategis dalam mengembangkan industri baterai dan ekosistem KBLBB. 

Jaringan suplai dan distribusi Pertamina yang sangat luas, kata Norman, dapat menjadi modal awal dalam melakukan transisi pembangunan infrastruktur battery swapping maupun charging. Nantinya, para pengguna kendaraan listrik akan dengan mudah melakukan pengisian ulang daya untuk kendaraannya.

Perlu ada standar baterai motor listrik

Norman pun melihat pentingnya kebutuhan standarisasi battery pack khususnya untuk kendaraan bermotor listrik roda dua untuk memudahkan pengguna dalam melakukan penukaran baterai.

Pertamina memandang telah banyak regulasi yang telah dikeluarkan oleh pemerintah untuk mempercepat adopsi penggunaan kendaraan listrik di Indonesia. Namun, tetap diperlukan beberapa tambahan regulasi atau insentif khusus bagi para pengguna kendaraan listrik. 

Upaya menuju NZE 2060

Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, mengatakan pengembangan ekosistem KBLBB sejalan dengan komitmen mendukung net zero emission (NZE) 2060 dengan menjalankan roadmap transisi energi.

“Terwujudnya ekosistem kendaraan listrik yang baik akan mendukung program transisi energi Indonesia dan pencapaian target NZE 2060 Indonesia. Melalui Sub Holding New & Renewable Energy, Pertamina berkomitmen untuk terus mengembangkan energi bersih di Indonesia dalam bentuk inisiatif-inisiatif dalam pengembangan energi baru dan terbarukan serta dekarbonisasi,” kata Fadjar.

Pertamina sebagai perusahaan pemimpin dalam bidang transisi energi berkomitmen mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian sustainable development goals (SDG’s). 

Magazine

SEE MORE>
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024

Most Popular

OPEC+ Sepakat Tunda Kenaikan Produksi Minyak Hingga November
Bisnis Manajemen Fasilitas ISS Tumbuh 5% saat Perlambatan Ekonomi
7 Jet Pribadi Termahal di Dunia, Harganya Fantastis!
Gagal Tembus Resisten, IHSG Diprediksi Konsolidasi
Fitur AI Jadi Alasan Canva Naikkan Harga hingga 300%
Pertamina Siapkan 15 Persen Belanja Modal untuk Transisi Energi