Perusahaan Kaca Asal Korsel Buat Pabrik di Batang Senilai Rp4 triliun

Investasi KCC Glass secara bertahap akan ditingkatkan.

Perusahaan Kaca Asal Korsel Buat Pabrik di Batang Senilai Rp4 triliun
Menteri Investasi Rosan Perkasa Roeslani saat mengunjungi pabrik kaca KCC Glass di Batang, Jawa Tengah. (Dok. BKPM)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • KCC dukung pertumbuhan industri kaca, dengan rencana investasi hingga Rp8 triliun.
  • Produksi ditargetkan mulai berjalan November 2024.

Jakarta, FORTUNE - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Perkasa Roeslani, mengatakan bahwa perusahaan asal Korea Selatan, PT KCC Glass Indonesia (KCC Glass), menggelontorkan dana investasi senilai Rp4 triliun dan siap melakukan ekspor ke Eropa. Fasilitas produksi KCC Glass itu berlokasi di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Jawa Tengah.

Menurutnya, KCC akan mendukung pertumbuhan Industri Kaca di Indonesia. Ia juga mengungkapkan bahwa KCC telah berinvestasi dalam jumlah signifikan dan berencana untuk terus meningkatkan kontribusinya pada masa mendatang.

“Investasi yang telah dilakukan KCC saat ini mencapai sekitar Rp4 triliun, dan ke depannya mereka merencanakan untuk meningkatkan investasi hingga Rp8 triliun,” kata Rosan dalam keterangannya, Jumat (4/10).

Ia mengatakan bahwa dengan dimulainya proses tersebut, KCC Glass menargetkan untuk memulai produksi pada November 2024.

Fasilitas itu nantinya bakal menjadi pabrik kaca lembaran terbesar di Asia Tenggara. Ia juga menekankan pentingnya fasilitas ini untuk memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasokan kaca global.

“Investasi dari KCC itu adalah investasi yang paling ideal buat kita karena export oriented (berorientasi ekspor). Kita, ke depannya, ingin banyak investasi yang masuk ke Indonesia itu yang export oriented,” kata Rosan.

Bahan bakunya dari Indonesia

PT KCC Glass Indonesia akan memproduksi 438.000 ton kaca lembaran per tahun di area pabrik seluas 460.000 meter persegi. Sekitar 80 persen dari produksi ini, yang akan menempelkan label produk "made in Indonesia", akan diekspor untuk memenuhi permintaan di Asia, Oseania, Timur Tengah, dan Eropa.

Sementara itu, Chairman KCC Glass, Chung Mong Ik, menjelaskan bahwa bahan baku untuk pabrik kaca KCC Glass Indonesia sebagian besar dari dalam negeri, seperti pasir silika dari Belitung dan batu kapur dari Bandung. Ia optimistis kehadiran KCC Glass akan memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.

“Hal ini akan menjadikan Indonesia sebagai pemain utama dalam industri kaca global,” kata dia.

PT KCC Glass Indonesia adalah anak perusahaan KCC Glass Corporation, pemimpin pasar kaca domestik di Korea Selatan. KCC Glass merupakan salah satu perusahaan yang difasilitasi Kementerian Investasi/BKPM pada masa awal pandemi Covid-19 pada 2020, saat banyak perusahaan internasional menunda operasionalnya. Perusahaan bergerak cepat, dan terbukti pada Mei 2021 telah melakukan groundbreaking.

Kehadiran KCC Glass di Indonesia menambah portofolio investor asal Korea Selatan di Indonesia. Sejak 2019 hingga kuartal II-2024, total investasi dari Korea Selatan ke Indonesia mencapai US$11,6 miliar, dengan sebagian besar investasi terfokus pada sektor manufaktur, demikian catatan Kementerian Investasi/BKPM.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024