Jakarta, FORTUNE - PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) berkomitmen terus memperluas bisnisnya pada 2022 dengan berupaya menambah 41 jaringan rumah sakit lamanya.
Presiden Komisaris SILO, John Riady, menilai Indonesia membutuhkan industri kesehatan yang memiliki jangkauan lebih luas dan lebih berkualitas.
“Misi kami adalah dapat mengambil bagian di dalam kehidupan-kehidupan mereka ini. Jadi, seringkali pada saat kami masuk ke dalam suatu kota baru, provinsi baru, kami selalu memulai dari membangun rumah sakit dan sekolah. Seperti yang kami lakukan di Labuan Bajo di tahun 2016,” ujar John dalam keterangannya, Minggu (19/6).
John mengatakan, peresmian Labuan Bajo International Medical Center (LBIMC) sebagai fasilitas kesehatan terbaru milik SILO ini sejalan dengan strategi untuk terus ekspansif dan tumbuh. LBIMC merupakan fasilitas kesehatan kedua yang dibangun Lippo Group di Nusa Tenggara Timur, setelah perusahaan mendirikan RS Siloam Labuan Bajo pada 2016.
“RS Siloam saat ini telah banyak membantu kesehatan masyarakat di daerah Labuan Bajo, mengingat 85 persen pasien memanfaatkan layanan BPJS Kesehatan,” kata John.
SILO membidik peningkatan dan perluasan layanan kesehatan guna mendukung sektor pariwisata, khususnya pariwisata kelautan di NTT. LBIMC berlokasi di tengah kompleks Marina Pelabuhan Labuan Bajo, memiliki fasilitas lengkap dan modern khusus didirikan sebagai 24 hours emergency response dan medical center bagi wisatawan internasional.
Perkuat telemedis
Selain itu, SILO juga tengah mengembangkan berbagai layanan berbasis digital, salah satunya MySiloam dan telemedis yang terhubung dengan 1.000 dokter.
Hal ini mempertegas langkah SILO untuk terus memperluas jaringan dan memperkuat inovasi di tengah tantangan kinerja emiten rumah sakit yang melandai seiring pandemi Covid-19 yang semakin membaik.
Kinerja kuartal I/2022 SILO
Dari laporan keuangan kuartal I-2022, SILO meraup laba bersih Rp102 miliar, turun 32,1 persen dibandingkan Rp143,89 miliar pada periode sama tahun lalu.
Pendapatan perseroan juga turun 8,7 persen menjadi Rp1,75 triliun dari sebelumnya Rp1,91 triliun.
Meski demikian, volume pasien SILO tetap meningkat pada kuartal I-2022. Pasien rawat inapnya mencapai lebih dari 51 ribu, naik 26,2 persen dibandingkan dengan kuartal I-2021.
Sementara itu, inpatient days tercatat 180 ribu pada kuartal I-2022, tetap stabil dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya meski volume pasien Covid-19 pada 2022 jauh lebih rendah. Di sisi lain, jumlah pasien rawat jalan sepanjang kuartal I-2022 mencapai 699 ribu atau meningkat 28,3 persen ketimbang periode yang sama tahun sebelumnya yang sebanyak 544 ribu.
“Di tengah meredanya Covid-19, sesungguhnya para pelaku industri kesehatan bisa merancang strategi berkesinambungan, tentunya juga melihat aspek sosial demi kemajuan bangsa. Kami percaya, kesehatan dan pendidikan yang menjadi core Lippo Group itu sangat penting untuk memajukan bangsa ini,” kata John.