Terobosan Bos Gudang Garam dan Bandar Udara

Wonowidjojo masuk daftar Businessperson of the Year 2021.

Terobosan Bos Gudang Garam dan Bandar Udara
Dok. Fortune Indonesia
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Susilo Wonowidjojo lahir di Kediri, 18 November 1956, sebagai anak ketiga pendiri Gudang Garam, Surya Wonowidjojo dan istrinya, Tan Siok Tjien. Ia telah membantu ayahnya bekerja di Perseroan sejak masih menempuh pendidikan menengah atas. Susilo kemudian menjadi Direktur Perseroan sejak 1976, dan kemudian menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur pada 1990.

Posisi sebagai direktur membuatnya banyak menghasilkan terobosan baru, misalnya dengan mengembangkan mesin-mesin khusus produksi rokok kretek. Selain itu, rokok kretek mild dengan kadar nikotin dan tar lebih rendah yang pertama kali hadir pada 2002 juga merupakan hasil pemikirannya.

Susilo Wonowidjojo kemudian menduduki posisi pucuk pimpinan PT Gudang Garam Tbk pada 20 Juni 2009, menggantikan posisi kakak pertamanya Rachman Halim yang meninggal dunia di Singapura. Sejak itu, bisnis Gudang Garam terus berkembang.

Hingga 2013, ia mengelola setidaknya 208 hektare area produksi yang tersebar di Kediri dan Pasuruan. Seperti dilansir Bloomberg, Gudang Garam menguasai seperlima pasar tembakau di Indonesia dan mempekerjakan sekitar 36.000 orang. 

Meski industri rokok harus menghadapi kenaikan cukai setiap tahunnya, Gudang Garam berhasil mencatatkan pendapatan Rp60,59 triliun pada semester pertama 2021, atau naik 13 persen. Namun, laba bersih emiten dengan kode saham GGRM itu hanya Rp2,31 triliun atau turun 39,5 persen. 

Gudang Garam Group kini tengah membangun Bandar Udara (Bandara) Dhoho di Kediri, Jawa Timur, dengan modal ditempatkan dan disetor Rp6 triliun.

Pastinya, aksi ini bisa menjadi angin segar bagi perekonomian Jawa Timur, khususnya Bandara Udara Internasional Juanda Surabaya yang kapasitasnya sudah maksimal. Bandara Dhoho dapat membuka area ke wilayah Tulungagung, Blitar, Ponorogo, Trenggalek, Madiun, dan Magetan.

Sejumlah indikator, seperti catatan keuangan perusahaan yang positif, kepemimpinan transformatif, Good Corporate Governance (GCG) yang efektif, dan aksi korporasi yang adaptif jadi faktor penentuan seorang pelaku bisnis masuk nominasi Businessperson of the Year 2021. Untuk mengetahui tokoh lain dalam jajaran Businessperson of the Year 2021 baca selengkapnya di Majalah Fortune Indonesia edisi November 2021.

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

Most Popular

Israel Serang Gaza Usai Sepakat Gencatan Senjata, 101 Warga Tewas
Mengapa Nilai Tukar Rupiah Bisa Naik dan Turun? Ini Penyebabnya
Cara Menghitung Dana Pensiun Karyawan Swasta, Ini Simulasinya
Konsekuensi Denda Jika Telat Bayar Cicilan KPR, Bisa Disita
Investor Asing Hengkang dari Pasar Obligasi Asia pada Desember 2024
Cara Mengurus Sertifikat Tanah Hilang, Biaya, dan Prosedurnya