Jakarta, FORTUNE - Emiten transportasi PT Blue Bird Tbk (BIRD) membukukan laba bersih Rp148 miliar pada semester I 2022 atau naik 593 persen, dibandingkan dengan rugi bersih pada periode yang sama tahun sebelumnya sesbesar Rp30 miliar.
Pada periode tersebut, perseroan juga membukukan pendapatan tertinggi yakni Rp1,54 triliun. Capaian ini hampir setara dengan pendapatan perusahaan selama periode pra-pandemi.
“Dengan tren kinerja positif yang secara berkelanjutan ditunjukan perusahaan, kami bersyukur dapat menjadi perusahaan yang semakin adaptif dan tangguh di tengah tantangan pandemi dengan mencatatkan pertumbuhan positif selama tiga kuartal terakhir berturut-turut,” ujar Direktur Utama PT Blue Bird Tbk. Sigit Djokosoetono dalam keterangannya, Kamis (4/8).
Perseroan juga mencatatkan pertumbuhan EBITDA (pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi) menjadi Rp383 miliar di tahun ini. Jumlah tersebut naik, 102 persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya.
Pada semester pertama ini, lini bisnis taksi reguler Bluebird mendominasi perolehan pendapatandengan pertumbuhan hingga 45 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Perusahaan meremajakan armada
Guna memenuhi permintaan pasar terhadap layanan taksi, khususnya di kuartal kedua 2022, perseroan terus meremajakan armada operasinya.
Sambil menunggu kedatangan armada baru, perseroan terus menyeimbangkan antara ketersediaan dan permintaan mobil bekas. Seiring dengan penurunan jumlah unit mobil bekas terjual, capital gain per mobil pun turut meningkat. Alhasil, perseroan dapat membukukan kenaikan penjualan sebesar Rp25,8 miliar pada semester I 2022.
Seiring dengan pertumbuhan pendapatan, perseroan juga catat beban langsung dengan total Rp 1,10 triliun atau naik 32,37 persen dari periode sebelumnya Rp836,90 miliar. Lalu total beban usaha perseroan mencatat sejumlah Rp286,40 atau naik 9,15 persen dari tahun sebelumnya yaitu Rp262,38 miliar.
Aset perusahaan ikut naik
Di sisi lain, perusahaan mencatat senilai Rp6,71 triliun untuk total aset atau naik 1,77 persen dari Rp6,59 triliun. Total aset perusahaan didapat dari aset lancar senilai Rp 1,52 triliun atau naik 11,46 persen dari periode sebelumnya yakni Rp1,36 triliun.
Sedangkan untuk aset tidak lancar senilai Rp5,19 triliun atau turun 0,75 persen dari Rp5,23 triliun. Blue Bird juga membukukan total liabilitas sebanyak Rp1,57 triliun atau naik 8,26 persen dari periode sebelumnya senilai Rp1,45 triliun.
Capaian positif Blue Bird tersebut akhirnya mengangkat laba per saham dasar yang tercatat Rp58 per lembar dari sebelumnya rugi per saham Rp11 per lembar.