Jakarta, FORTUNE - Pabrikan Mobil Listrik asal Cina, GAC AION, memastikan langkahnya untuk memasuki pasar Indonesia, dan bukan hanya meluncurkan divisi penjualan.
AION Indonesia akan segera membangun pabrik manufaktur yang berlokasi di Cikampek, Jawa Barat. Jika semua berjalan dengan baik dan lancar, fasilitas Aion akan diresmikan pada kuartal I-2025.
“Sesuai dengan komitmen dan harapan kami untuk membawa seluruh kecanggihan dan keandalan teknologi GAC Aion ke Tanah Air, kami akan segera meresmikan pabrik manufaktur Aion Indonesia yang berlokasi di Cikampek, Jawa Barat,” kata CEO Aion Indonesia, Andry Ciu, dalam keterangannya yang dikutip Jumat (26/7).
Andry tidak menyebutkan kapasitas dan nilai investasi untuk membangun pabrik di Indonesia. Namun, menurutnya Indonesia menjadi pasar penting bagi Aion karena populasinya yang tinggi menjadikannya sebagai pasar utama kendaraan listrik di Asean.
Untuk kawasan ini, Aion sebelumnya telah membangun pabrik manufakturnya di di provinsi Rayong, Thailand. Pabrik itu telah beroperasi dan menargetkan produksi 50.000 unit kendaraan listrik setiap tahun.
Impor langsung dari Cina
Untuk memenuhi permintaan pasar dalam negeri, Aion Indonesia mengumumkan bahwa 500 unit Aion Y Plus bakal didatangkan langsung dari Cina. Aion Y Plus hadir ke dunia otomotif nasional dengan keunggulan magazine battery dan architecture electric platform (AEP). Kedua teknologi tersebut diklaim sebagai solusi berkendara cerdas (intelligent companion) yang efisien dan ramah lingkungan.
Sebagai informasi, teknologi Aion telah diterapkan pada kendaraan listrik yang telah diluncurkan di Indonesia, yaitu Aion Y Plus, ES, dan Hyptec HT.
Aion Y Plus yang merupakan produk pertama yang dibawa Aion Indonesia ke pasar nasional, terdiri dari dua varian. Mobil dijual dengan harga mulai Rp415 juta.
Satu bulan setelahnya, secara bersamaan anak usaha Indomobil Group ini resmi menjual Hyptec dengan harga Rp680 juta dan Aion ES Rp386 juta.