XL Axiata Buka Suara Soal Potensi PHK Usai Merger dengan Smartfren

Merger ini telah disampaikan kepada seluruh karyawan.

XL Axiata Buka Suara Soal Potensi PHK Usai Merger dengan Smartfren
Karyawan mengamati kondisi jaringan XL Axiata di Jakarta, Selasa 21 Januari 2020. Shutterstock/Triawanda Tirta Aditya
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • Merge antara XL Axiata, Smartfren Telecom, dan Smart Telcom membentuk PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk
  • Presiden Direktur XL Axiata memastikan perhatian terhadap kesejahteraan karyawan selama proses merger
  • Tidak akan ada PHK sebelum entitas baru beroperasi secara hukum, namun rasionalisasi mungkin dilakukan dengan kompensasi yang adil

Jakarta, FORTUNE - Merger antara PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT SmartFREN Telecom Tbk (FREN), dan PT Smart Telcom (SmartTel) untuk membentuk entitas baru bernama PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk (XLSmart) membawa sejumlah pertanyaan, termasuk terkait potensi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di kalangan karyawan.

Presiden Direktur dan CEO XL Axiata, Dian Siswarini, mengatakan perseroan memiliki perhatian utama terhadap kesejahteraan karyawan dalam proses merger ini. Menurutnya, kedua pemegang saham telah berdiskusi untuk memastikan kenyamanan karyawan selama transisi berlangsung.

"Tadi pagi sudah dilakukan town hall kepada karyawan dari kedua perusahaan. Kami menjelaskan insentif dan reward yang akan diberikan agar karyawan merasa nyaman bergabung dengan MergeCo," kata dia saat konferensi pers, Rabu (11/12).

Setelah merger rampung, Axiata Group Berhad (Axiata) dan Sinar Mas akan menjadi pemegang saham pengendali bersama, di mana masing-masing akana menggenggam 34,8 persen saham XLSmart dengan pengaruh yang setara terhadap arah strategis perusahaan.

Dian juga memastikan tidak akan ada rasionalisasi (PHK) sebelum legal day one, atau hari di mana entitas baru resmi beroperasi secara hukum. "Pak Vivek (Group CEO Axiata Group) juga sudah menyampaikan bahwa semua karyawan tidak hanya diterima, tetapi juga didorong untuk bergabung dengan MergeCo," ujarnya.

Meski demikian, ia mengakui bahwa rasionalisasi mungkin dilakukan dalam jangka waktu tertentu setelah entitas baru beroperasi. Jika hal itu terjadi, Dian memastikan kompensasi yang diberikan akan adil dan bahkan melebihi standar yang berlaku.

"Kami sudah memperhitungkan pembayaran dan kompensasi karyawan yang mungkin terdampak rasionalisasi. Hal ini akan dilakukan secara adil, bahkan mungkin lebih dari itu," tuturnya.

Peluang baru bagi karyawan

Dian melihat merger ini sebagai peluang besar bagi karyawan untuk berkembang dalam entitas yang lebih kuat dan besar.

"Aset paling luar biasa dalam menentukan kesuksesan merger ini adalah karyawan. MergeCo akan memberikan kesempatan luar biasa bagi karyawan dari kedua perusahaan untuk bekerja di lingkungan yang lebih baik, dengan peran baru, pengalaman baru, dan keterlibatan dalam proyek-proyek yang lebih besar," ungkapnya.

XLSmart akan berupaya menciptakan pengalaman kerja yang lebih baik untuk semua karyawan yang bergabung.

 "Kami ingin memberikan exposure yang luas kepada karyawan, baik dalam hal pengalaman, peluang peran, maupun keterlibatan dalam proyek-proyek inovatif," ujar Dian.

Adapun, aksi korporasi tersebut telah mendapat persetujuan dan dukungan penuh dari pemegang saham XL Axiata dan Smartfren. Dengan langkah-langkah yang telah direncanakan, termasuk komunikasi yang transparan dan insentif yang adil, manajemen berharap transisi berjalan lancar tanpa mengorbankan kesejahteraan karyawan.

Adapun, rencana merger ini telah mendapatkan persetujuan dari dewan direksi XL Axiata, Smartfren, dan SmartTel namun masih menunggu persetujuan regulator dan pemegang saham, serta ketentuan penutupan tertentu. Apabila semua persetujuan dan ketentuan terpenuhi, penyelesaian proses merger diharapkan dapat terlaksana pada paruh pertama 2025.

Selama proses integrasi berjalan, seluruh pihak yang terlibat berkomitmen mendorong proses transisi berjalan lancar bagi karyawan, pelanggan, dan mitra serta memberikan pembaruan secara rutin untuk meminimalkan gangguan.

Pada aksi korporasi ini, CIMB dan J.P. Morgan bertindak sebagai penasihat keuangan untuk entitas tertentu di bawah Sinar Mas. Deutsche Bank dan Maybank bertindak sebagai penasihat keuangan untuk Axiata. Citibank bertindak sebagai penasihat keuangan untuk XL Axiata.

Related Topics

EXCLFRENPHK

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

Most Popular

WTO Buktikan Uni Eropa Diskriminasi Minyak Sawit Indonesia
Daftar 10 Saham Blue Chip 2025 Terbaru
Selain Bukalapak, Ini 7 e-Commerce yang Tutup di Indonesia
Israel Serang Gaza Usai Sepakat Gencatan Senjata, 101 Warga Tewas
Suspensi Saham RATU Resmi Dicabut, Jadi Top Gainers
Mengapa Nilai Tukar Rupiah Bisa Naik dan Turun? Ini Penyebabnya