PIS dan PGN Teken Kontrak Kerja Sama Untuk Angkut LNG

Keduanya terus mendukung transisi energi Indonesia

PIS dan PGN Teken Kontrak Kerja Sama Untuk Angkut LNG
PIS dan PGN menandatangani kontrak kerja sama untuk pengangkutan liquified natural gas (LNG). (dok. PIS)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Pertamina International Shipping (PIS) kembali menegaskan komitmen menjaga ketahanan energi nasional dengan menandatangani kontrak kerja sama dengan PT Pertamina Gas Negara (PGN) untuk pengangkutan liquified natural gas (LNG). 

Kemitraaan ini bentuk upaya jangka panjang PIS untuk meningkatkan kontribusi bisnis hijau dalam portofolio bisnis menjadi 34 persen pada 2034. Sejalan dengan visi transisi energi Pertamina dan pemerintah Indonesia untuk mencapai Net Zero Emission pada 2060.

Kontrak kerja sama pun ditandatangani oleh Vice President Gas PIS, I Ketut Permadi Aryakuumara dan Group Head Gas and LNG System Management PGN, Tatit Sri Jayendra. Prosesi tersebut juga turut disaksikan oleh Direktur Gas, Petrokimia, & Bisnis Baru PIS, Arief Sukmara dan Direktur Komersial PGN Ratih Esti Prihatini.  

Direktur Gas, Petrokimia, & Bisnis Baru PIS Arief Sukmara menekankan pentingnya kerja sama dalam memenuhi kebutuhan energi nasional. Ia pun juga merasa bangga atas capaian kerja sama yang sudah diraih hingga saat ini.

“Kami turut bangga dengan milestone yang telah kita raih bersama, terutama dalam mempertegas posisi Pertamina sebagai pemain terdepan dalam sektor energi hijau. Melalui kerja sama ini, kami berharap bisa membangun kemandirian dalam pengangkutan dan distribusi LNG sehingga dapat menjadi lebih efektif dengan biaya yang lebih kompetitif,” ujar Arief. 

Begini alur distribusi LNG antara PIS dan PGN

PIS dan PGN menandatangani kontrak kerja sama untuk pengangkutan liquified natural gas (LNG). (dok. PIS)

Melalui kemitraan strategis ini, PIS akan berkolaborasi dengan PGN untuk mengangkut LNG dari Lapangan Donggi Senoro yang terletak di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, menuju Floating Storage & Regasification Unit (FSRU) di Lampung. 

LNG ini nantinya akan di-regasification (regasifikasi) menjadi gas energi hijau. Selanjutnya, gas tersebut akan didistribusikan melalui jaringan distribusi PGN kepada konsumen.

Adapun volume pengangkutan kargo LNG tersebut berada di kisaran 135.000 m3 atau setara dengan 3.159.000 MMBTU. Rencananya, kargo LNG tersebut akan diangkut menggunakan kapal berbendera Indonesia yang merupakan kapal khusus pengangkut kargo LNG.  

"Kerja sama ini menjadi langkah maju bagi PIS untuk terus mengembangkan portofolio bisnis LNG. Dengan infrastruktur serta armada yang memadai, kami berharap ke depannya PIS bisa terus menjadi pemain utama dalam bisnis pengangkutan LNG di pasar nasional, serta menjadi yang terdepan di pasar Internasional," tutup Arief. (WEB)

Magazine

SEE MORE>
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024

Most Popular

MoU: Pengertian, Ciri, Tujuan, Jenis, Perbedaan, dan Contoh MoU
Daftar Perusahaan Terbaik di Dunia versi TIME: 5 dari Indonesia
Kisruh Kursi Kepemimpinan Kadin, Begini Kronologinya
BI Bakal Luncurkan Lembaga Central Counterparty (CCP), Apa Itu?
7 Saham IPO 2024 yang Mencatat Kinerja Tertinggi di BEI
Intip Laju Saham Emiten Afiliasi Arsjad Rasjid dan Anindya Bakrie