Jakarta, FORTUNE – Shell Indonesia memastikan keunggulan operasional dan operational excellence menjadi bagian dari DNA perusahaan. Dalam sesi "Setting The Stage: How To Drive Operational Excellence" di Fortune Indonesia Summit 2025, Andri Pratiwa, Managing Director Lubricants Shell Indonesia, mengatakan bahwa operational excellence adalah faktor yang sering kali tidak terlihat, tetapi memiliki peran fundamental dalam memastikan kualitas produk, efisiensi operasional, serta keberlanjutan bisnis.
"Operational excellence itu mungkin adalah the unsung hero ya. Karena itu yang tidak kelihatan tapi fundamentalnya ada di situ, meng-generate dan menjadi salah satu, memastikan product quality-nya terus terjaga dan teknologi juga semakin ditingkatkan," ujar Andri.
Untuk mencapai operational excellence, Andri menjelaskan bahwa Shell Indonesia menerapkan berbagai inovasi guna meningkatkan produktivitas, termasuk otomatisasi dan efisiensi. Langkah ini tidak hanya mengoptimalkan operasional perusahaan, tetapi juga memberikan manfaat bagi konsumen.
"Dari sisi productivity. Productivity juga itu memberikan yang lebih baik untuk perusahaan, yang nantinya akan dirasakan juga oleh konsumen kita," jelas Andri.
Sebagai contoh, Shell Indonesia telah mengadopsi teknologi robotik untuk menggantikan forklift berbahan bakar dalam proses perpindahan barang di Pabrik Pelumas Shell di Indonesia. Dengan sistem otomatisasi ini, Shell Indonesia tidak hanya meningkatkan efisiensi, tetapi juga mengurangi emisi dan meningkatkan keselamatan kerja.
Keberlanjutan (sustainability)
Keberlanjutan (sustainability) juga menjadi aspek utama dalam operasional Shell Indonesia, termasuk dalam upaya pengurangan emisi. Shell Indonesia pun menerapkan strategi Powering Progress untuk bertransformasi menjadi bisnis dengan net-zero emission pada tahun 2050.
"Sekarang semua sudah menuju ke arah sustainability. Jadi, untuk operational excellence ini kita make sure bahwa selalu mempunyai target bagaimana bisa mengurangi emisi," tutur Andri.
Teknologi otomatisasi yang digunakan Shell Indonesia pun berkontribusi pada pengurangan emisi, misalnya dengan penggunaan sensor yang dapat secara otomatis menghentikan mesin saat ada potensi bahaya sehingga mengurangi pemborosan energi.
Keselamatan kerja menjadi prinsip utama dalam setiap proses operasional Shell Indonesia. Setiap inovasi dan efisiensi yang dilakukan harus tetap memperhatikan faktor keamanan, termasuk bagi pekerja dan lingkungan sekitar.
"Dan yang paling penting di sini itu adalah safety. Make sure bahwa semua proses excellence yang kita lakukan itu benar-benar menjaga faktor keselamatan kita. Dan kita berprinsip, operational excellence itu lebih end to end," tutur Andri.
Sebagai bagian dari komitmen keselamatan, Shell Indonesia menerapkan sistem pemantauan untuk mengidentifikasi potensi insiden sebelum terjadi. Program ini tidak hanya menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman, tetapi juga meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap kualitas dan keandalan produk Shell Indonesia.
Dalam mencapai operational excellence, Shell Indonesia tidak hanya fokus pada peningkatan efisiensi proses produksi, tetapi juga pada pengembangan sumber daya manusia dan teknologi.
"Jadi semuanya kita memiliki proses ini excellence yang make sure bahwa bukan hanya produknya saja, people yang juga kita akan upgrading, kita up scaling, kita improve rule competency dan capability-nya untuk bisa men-deliver value buat konsumen kita," ujar Andri.
Andri menambahkan bahwa Shell telah mengadopsi prinsip Lean Manufacturing dan Continuous Improvement (CI) untuk meningkatkan efisiensi operasional. Dengan pendekatan ini, setiap karyawan didorong untuk memiliki inisiatif dalam melakukan perbaikan dan inovasi di setiap lini pekerjaan mereka.
Operational excellence: Proses yang tidak pernah berhenti
Andri menekankan operational excellence bukanlah sesuatu yang memiliki titik akhir, melainkan proses yang harus terus berkembang seiring dengan perubahan di industri.
"Tidak ada hentinya, karena dunia perubahannya sekarang cepat. Jadi kalau kita semua observe ya, mungkin lima tahun lalu ada Industrial 4.0 dan kita sudah menerapkan itu. Sekarang ini sudah masuk ke AI dan kita harus terus bisa adaptif terhadap itu untuk selalu bisa memberikan value added productivity," jelasnya.
Melalui strategi operational excellence yang berfokus pada produktivitas, keberlanjutan, keselamatan, serta peningkatan SDM dan teknologi, Shell Indonesia terus beradaptasi dan berinovasi untuk mempertahankan posisinya sebagai pemimpin di industri pelumas global. (WEB)