Siapa yang tidak kenal MR. DIY? Toko ritel ini sangat populer di Indonesia. Kesuksesan MR. DIY tidak lepas dari bisnisnya yang menyediakan berbagai produk kebutuhan sehari-hari bagi masyarakat.
Dilansir dari laman resmi mereka, MR.DIY kini memiliki lebih dari 900 toko di Indonesia dan 4.000 toko di dunia yang tersebar di 13 negara. Mulai dari Indonesia, Malaysia, Thailand, Brunei, Singapura, Filipina, Kamboja, Vietnam, Bangladesh, India, Turki, Spanyol, dan Polandia.
Kesuksesan MR. DIY di Indonesia membuat banyak masyarakat yang penasaran dengan sosok pebisnis di balik perusahaan ini. Lalu, siapa pemilik MR. DIY? Berikut profil pendiri, harta kekayaan, dan perkembangan bisnisnya di Indonesia.
Siapa pemilik MR. DIY?
MR. DIY dimiliki oleh dua konglomerat asal Malaysia, yaitu Tan Yu Yeh dan Tan Yu Wei. Mereka membuka toko pertama MR. DIY pada 2005 di Jalan Tuanku Abdul Rahman, Kuala Lumpur.
Menariknya, pendiri MR. DIY tidak memiliki latar belakang dalam bisnis ritel. Tan Yu Yeh adalah seorang lulusan fisika yang memulai kariernya sebagai insinyur dan pialang saham. Keduanya berhasil mengubah MR. DIY menjadi bisnis yang berkembang pesat, bahkan ekspansi hingga ke ASEAN, Asia, dan Eropa.
Kekayaan pemilik MR. DIY
Dilansir Forbes, Tan Yu Yeh, Tan Yu Wei, dan keluarga mereka menempati peringkat ke-11 dalam Daftar Orang Terkaya Malaysia 2024. Berkat kepemilikan mayoritas saham di MR. DIY, kekayaan pemilik MR. DIY tercatat mencapai 1,7 miliar dolar AS pada April 2024.
Menurut data real-time Forbes per 19 Desember 2024, keluarga Tan Yu Yeh dan Tan Yu Wei memiliki kekayaan bersih sekitar 1,7 miliar dolar AS atau setara Rp22,1 triliun.
MR. DIY berkembang pesat di Indonesia
MR. DIY telah menjadi pilihan utama bagi jutaan keluarga dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga mereka. Dengan lebih dari 18.000 produk yang lengkap dan harga yang terjangkau, MR.DIY terus menjadi destinasi belanja yang andal.
MR. DIY pertama kali buka di Indonesia pada 2017 dengan toko pertamanya di Mega Bekasi Hypermall, Jawa Barat. Rata-rata setiap toko MR. DIY memiliki luas sekitar 1.000 meter persegi.
Sejak toko pertama dibuka pada 2017, MR. DIY mengalami perkembangan yang pesat di Indonesia. Satu tahun setelahnya, mereka membuka toko ke-50 di Bogor Indah Plaza. Pada 2019, toko MR. DIY ke-100 di Pluit Village, Jakarta serta toko ke-150 di Duta Mall, Banjarmasin.
Ekspansi MR. DIY di Indonesia terus berlanjut dengan pembukaan toko ke-200 pada 2020 di Saga Mall Abepura, Jayapura. Pada 2021, mereka membuka toko ke-250 dan ke-300 di Ruko Tegalrejo, Yogyakarta serta Ruko Sisingamangaraja di Sibolga, Sumatra Utara.
Pada 2022, MR. DIY membuka toko ke-400 di Ruko Labuan Bajo Komodo, Nusa Tenggara Timur (NTT). Puncaknya, pada 2023, MR. DIY meresmikan toko ke-500 di Ruko Matahari Helvetia Medan dan toko ke-600 di Ruko Basuki Rachmat Klawuyuk, Sorong Timur, Papua Barat.
Di Indonesia, MR.DIY telah bekerja sama dengan peritel besar serta pemilik mall seperti AEON, ITC Group, Pakuwon, Lippo Group, Ramayana, dan Citimall.
Adapun MR. DIY memiliki sepuluh kategori yang dijual tersedia Alat Rumah Tangga, Perabotan, Perkakas, Alat Tulis & Olahraga, Perhiasan & Kosmetik, Mainan Anak, Aksesori Mobil, Peralatan Listrik, Hadiah, dan Aksesori Komputer dan handphone.
Visi MR. DIY yakni menjadi perusahaan ritel yang paling bernilai dengan menerapkan prinsip “Always Low Prices”. Adapun misi yang dibawa adalah “Menawarkan segalanya kepada semua orang, setiap hari, dengan harga terjangkau.”
MR. DIY resmi tercatat di BEI
Saat ini, PT Daya Intiguna Yasa Tbk atau MR. DIY resmi mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Saham dengan kode emiten MDIY ini mulai diperdagangkan seiring dengan pencatatan saham (listing) pada Kamis, 19 Desember 2024.
MR. DIY (MDIY) menetapkan harga Penawaran Umum Perdana Saham (IPO) sebesar Rp1.650 per lembar saham. Kemudian, MDIY menerbitkan 2.519.039.400 saham yang berasal dari portepel.
Dalam prospektus, dana yang dikumpulkan MDIY dari IPO ini akan difokuskan untuk mendukung pembukaan toko-toko baru serta memperluas jaringan guna semakin memperkuat kehadiran MDIY di pasar ritel domestik.
Selain itu, dana juga akan digunakan sebagai modal kerja operasional guna memastikan kelancaran operasional dan mendukung pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.