Wamen UMKM Beri Tips 4 Kunci Sukses agar Bisnis Berkelanjutan

Simak empat kunci bisnis sukses berkelanjutan bertajuk LIDI.

Wamen UMKM Beri Tips 4 Kunci Sukses agar Bisnis Berkelanjutan
Ilustrasi penggunaan fintech lending bagi UMKM. (dok. KemenkopUKM)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • Wamen UMKM ungkap 4 faktor utama kesuksesan dalam berwirausaha: loyalitas, integritas, disiplin, inovasi (LIDI) untuk bisnis berkelanjutan.
  • Loyalitas penting dalam membangun hubungan kuat dengan konsumen, integritas menjaga kualitas produk dan disiplin dalam praktik bisnis.
  • Inovasi bisa dilakukan melalui kerja sama dengan civitas kampus.

Wakil Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (Wamen UMKM), Helvi Y. Moraza, mengungkapkan empat faktor utama yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha untuk menciptakan bisnis yang berkelanjutan.

Keempat faktor tersebut meliputi loyalitas, integritas, disiplin, dan inovasi, yang dalam istilah Wamen UMKM disebut “LIDI”.

“Ini yang harus dimiliki entrepreneur agar bisnisnya sustain,” ujar Helvi saat memberikan sambutan pada acara Entrepreneur Hub di Universitas Andalas, dikutip dalam keterangan resmi, Rabu (4/12).

Loyalitas, sebagai faktor pertama, kata Helvi, sering kali menjadi masalah yang muncul dalam diri seorang wirausaha. Oleh karena itu, dia menekankan pentingnya memiliki mental yang baik dalam membangun hubungan yang kuat dengan konsumen.

“Dalam ilmu ekonomi itu ada, Anda harus loyal kepada konsumen, dalam artian jaga mutu, jaga kepuasan mereka, ini yang agak sulit tapi harus bisa dilakukan,” kata Helvi.

Unsur kedua adalah integritas, yang menurut Wamen Helvi sangat krusial. Kejujuran dianggap penting agar sebuah usaha dapat bertahan lama, salah satunya dengan menjaga kualitas produk yang ditawarkan.

Sedangkan unsur ketiga adalah disiplin melalui praktik bisnis startup dan marketplace yang kini dituntut untuk memenuhi standar tinggi. Salah satunya contoh kedisiplinan adalah dalam hal pengiriman, di mana produk harus sampai tepat waktu sesuai dengan janji yang diberikan kepada konsumen.

“Kemudian inovasi, wirausaha jangan sampai kehabisan ide untuk berinovasi,” tutur Wamen Helvi.

Menurut Wamen UMKM, inovasi bisa dilakukan dengan menggandeng civitas kampus, baik dari penelitian, inkubasi, maupun riset pemasaran, salah satunya dengan program Entrepreneur Hub.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Audy Joinaldy menjelaskan, saat ini rata-rata rasio kewirausahaan di Sumbar sudah mencapai lebih dari 4 persen, yang artinya lebih tinggi dari rata-rata rasio nasional.

Hal tersebut sejalan dengan prioritas Pemerintah Sumbar dalam mengembangkan UMKM daerah, salah satunya melalui program pembangunan 100 ribu wirausaha yang tersebar di berbagai daerah di Sumbar.

“UMKM adalah usaha yang perlu inovasi agar terus bertumbuh dan sustain, jika tidak maka akan gampang untuk hilang. Ini menjadi tugas pemerintah untuk terus memacu pertumbuhan UMKM,” tutur Audy.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

IDN Channels

Most Popular

Hartadinata Borong US$88,03 juta Emas Grup Bakrie, Ini Alasannya
8 Rekomendasi Hampers Mewah untuk Natal dan Tahun Baru 2025
J&T Express Prediksi Tren Logistik 2025: Dinamis dan Menantang
DANA Blokir 30 Ribu Akun Terindikasi Judi Online
Raksasa Komoditas Cargill Dikabarkan Bakal PHK 8.000 Pekerja
1 Barel Berapa Liter? Ini Dia Cara Menghitungnya