Alasan PTBA Mau Akuisisi PLTU Pelabuhan Ratu Meski Bakal Dipensiunkan

Pensiun dini PLTU Pelabuhan Ratu butuh pendanaan murah.

Alasan PTBA Mau Akuisisi PLTU Pelabuhan Ratu Meski Bakal Dipensiunkan
source_name
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - VP Pengembangan Energi PT Bukit Asam (Persero) Tbk (PTBA), Julismi, mengatakan perusahaannya masih berkomitmen untuk mengambil alih pengelolaan PLTU Pelabuhan Ratu untuk mendukung program pemerintah dalam memensiundinikan (early retirement) pembangkit berbahan bakar batu bara.

Di samping itu, menurutnya, PLTU Pelabuhan Ratu milik PLN juga memiliki nilai tambah investasi karena dapat menyerap suplai batu bara dari Bukit Asam.

"Kami punya sistem supply chain cukup kuat, mulai dari mulut tambang sampai pelabuhan, dan itu adalah posisi terdekat Pelabuhan Ratu dari seluruh PLTU yang ditawarkan. Dan dengan demikian kita bisa memberikan nilai tambah kepada pelabuhan ratu itu sendiri," ujarnya dalam webinar DETalk - Menyambut Kemerdekaan ke 78 RI - Energi Nasional Terus Melaju untuk Indonesia Maju, Selasa (15/8).

Memang, lanjut Julismi, sejumlah investor kemungkinan memiliki pertimbangan berbeda jika diminta untuk mengakuisisi aset PLTU Pelabuhan Ratu. Namun, dengan jarak pengiriman batu bara yang lebih efisien, PTBA dapat melakukan efisiensi produksi yang berdampak pada rendahnya biaya pokok pembangkitatan (BPP).

"Dengan jarak yang dekat tentu biaya lebih murah dibandingkan investor lain yang tertarik (mengakuisisi PLTU Pelabuhan Ratu) di daerah Kalimantan ataupun yang dari daerah lain yang mereka akan menyuplai batu baranya ke Pelabuhan Ratu. Tentu itu yang disebut Pak Warsono (VP Perencanaan Sistem Ketenagalistrikan PLN) tadi dipertimbangkan karena faktor fiskal," ujarnya.

"Bagi kami dari hampir semua aspek sebenarnya memberikan peluang untuk meng-invest sumber daya kami mengingat cadangan (batu bara) kita 3,3 miliar ton," katanya.

Pendanaan murah kunci kesuksesan pensiun dini PLTU

Ia menyatakan pendanaan murah seperti yang disediakan melalui JETP sangat penting untuk mensukseskan program pensiun dini PLTU Pelabuhan Ratu. Sebab, jika tidak ada pendanaan murah, pensiun dini akan berdampak pada tarif listrik yang nantinya dibeli oleh PLN.

Dengan mempersingkat umur pembangkit, maka investor menginginkan harga jual listrik yang lebih tinggi agar mereka dapat mencapai tingkat pengembalian investasi (IRR) yang sesuai.

"Tentu saja ada BPP yang harus dipertimbangkan dan beban fiskal. Jadi [PLTU Pelabuhan Ratu] sedang dalam proses dalam hal ini dan porsi kami adalah penawar tentunya bersedia atau tidak tergantung PLN dan pihak terkait," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, VP Perencanaan Sistem Ketenagalistrikan PLN, Warsono, mengatakan PLN pada prinsipnya mengikuti kebijakan dari pemerintah karena yang membuat peta jalan pemensiunan dini PLTU ialah Kementerian ESDM.  

“Terkait dengan early retirement, sampai saat ini PLN masih dalam tahap melakukan kajian dan perhitungan bagaimana dampak-dampak secara teknis, ekonomi, dan sebagainya. Jadi, masih dalam kajian sampai sekarang,” katanya.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

IDN Channels

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Beban Kerja Tinggi dan Gaji Rendah, Great Resignation Marak Lagi
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil