Aset Pertamina Naik 32 Persen ke Rp1.390 Triliun Usai Restrukturisasi

Aset Pertamina naik dari US$69,14 milar ke US$91,1 miliar.

Aset Pertamina Naik 32 Persen ke Rp1.390 Triliun Usai Restrukturisasi
Ilustrasi Pertamina. (Doc: Pertamina)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • PT Pertamina mencatat pertumbuhan aset hingga 32 persen usai restrukturisasi organisasi dan bisnis pada periode 2020-2023.
  • Aset holding BUMN migas tersebut menjadi US$91,1 miliar atau setara Rp1.390 triliun pada akhir tahun 2023.

Jakarta, FORTUNE - PT Pertamina (Persero) mencatatkan pertumbuhan Aset hingga 32 persen usai melakukan Restrukturisasi organisasi dan bisnis pada periode 2020 hingga akhir 2023. Setelah menjalankan aksi itu, aset holding BUMN migas tersebut menjadi US$91,1 miliar atau setara Rp1.390 triliun pada akhir 2023.

Peningkatan aset ini diharapkan terus bertumbuh seiring dengan kenaikan operasional Pertamina pada masa mendatang. 

Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso, mengatakan pertumbuhan aset Pertamina didorong oleh peningkatan aset tetap serta perluasan properti minyak dan gas serta panas bumi yang dikelola Pertamina Group. 

“Sejak restrukturisasi organisasi, kinerja keuangan dan operasional di seluruh lini, baik holding dan subholding semakin solid dan andal sehingga mendorong pertumbuhan aset perusahaan,” ujar Fadjar, dikutip dari keterangan resminya, Jumat (27/9).

Berdasarkan laporan tahunan Pertamina pada 2023, aset Pertamina secara historis pada 2020 mencapai US$69,14 miliar, kemudian bertumbuh menjadi US$78,05 miliar pada 2021. Jumlah aset tersebut naik kembali menjadi US$87,8 miliar pada 2022, dan pada akhir 2023 aset Pertamina telah mencapai US$91,1 miliar atau setara Rp1.390 triliun.

“Pertamina akan terus melakukan optimalisasi aset dan operational excellence untuk mendorong kinerja positif perusahaan secara berkelanjutan,” imbuh Fadjar.

Dia menambahkan perusahaan tersebut akan terus menjalankan program optimalisasi biaya pada seluruh Pertamina Grup untuk menunjukkan kinerja bisnis perusahaan semakin gesit, lincah dan efisien.

“Keberhasilan dalam optimalisasi aset dan efisiensi sangat berperan dalam mendukung peningkatan pendapatan dan laba perusahaan,” ujarnya.

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

Most Popular

WTO Buktikan Uni Eropa Diskriminasi Minyak Sawit Indonesia
Daftar 10 Saham Blue Chip 2025 Terbaru
Selain Bukalapak, Ini 7 e-Commerce yang Tutup di Indonesia
Israel Serang Gaza Usai Sepakat Gencatan Senjata, 101 Warga Tewas
Suspensi Saham RATU Resmi Dicabut, Jadi Top Gainers
Mengapa Nilai Tukar Rupiah Bisa Naik dan Turun? Ini Penyebabnya