Beban Keuangan Bengkak, Nusantara Infrastructure Rugi Rp110,4 Miliar

Beban keuangan naik dari Rp81,77 miliar ke Rp251,60 miliar.

Beban Keuangan Bengkak, Nusantara Infrastructure Rugi Rp110,4 Miliar
Laporan keuangan. (Tumisu/Pixabay)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) mencatat rugi bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp110,48 miliar pada semester pertama 2023. Angka tersebut berbanding terbalik dengan capaian semester pertama tahun lalu yang mencatatkan laba Rp59,79 miliar.

Laporan keuangan perusahaan menunjukkan kerugian disebabkan membengkaknya beban keuangan dari Rp81,77 miliar pada semester I tahun lalu menjadi Rp251,60 miliar pada tahun ini. 

Kenaikan beban keuangan tersebut tidak sebanding dengan peningkatan penghasilan keuangan dari Rp3,57 miliar pada semester I-2022 menjadi Rp4,23 miliar pada periode sama tahun ini.

Secara terperinci, beban keuangan tersebut berasal dari bunga pinjaman dan lembaga keuangan sebesar Rp243,87 miliar atau naik 302,8 persen dari periode sama tahun sebelumnya yang hanya Rp80,50 miliar.

Sementara bunga utang pembiayaan konsumen melambung hingga 2.328 persen menjadi Rp5,17 miliar dari Rp222,04 juta pada semester I-2022. Demikian pula provisi pinjaman, yang mengalami kenaikan menjadi Rp1,99 miliar dari sebelumya Rp702,64 juta.

Kenaikan pendapatan

Memang, dari sisi top line, META mencatatkan kenaikan pendapatan dan penjualan cukup signifikan, yakni 113,9 persen dari Rp397,8 miliar menjadi Rp851,16 miliar.

Namun, beban konstruksi yang mencapai Rp407,06 miliar atau meningkat dari Rp504,20 juta pada tahun sebelumnya, turut melambungkan beban langsung dan beban pokok penjualan dari Rp146,43 miliar menjadi Rp541,03 miliar.

Dilihat berdasarkan segmen usahanya, pendapatan META masih ditopang oleh jalan tol yang mencapai Rp303,36 miliar meningkat dari semester I tahun sebelumnya yang mencapai R274,53 miliar.

Sementara pendapatan dari tenaga listrik tercatat Rp101,23 miliar, naik dari Rp89,62 miliar pada semester I 2022; dan pendapatan air bersih naik menjadi Rp32,45 miliar dari Rp31,45 miliar.

Pendapatan lainnya, yakni iklan dan sewa lahan, mencapai Rp7,04 miliar, naik dari Rp1,68 miliar.

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

Most Popular

WTO Buktikan Uni Eropa Diskriminasi Minyak Sawit Indonesia
Daftar 10 Saham Blue Chip 2025 Terbaru
Selain Bukalapak, Ini 7 e-Commerce yang Tutup di Indonesia
Israel Serang Gaza Usai Sepakat Gencatan Senjata, 101 Warga Tewas
Suspensi Saham RATU Resmi Dicabut, Jadi Top Gainers
Mengapa Nilai Tukar Rupiah Bisa Naik dan Turun? Ini Penyebabnya