Bluebird Kantongi Laba Bersih Rp364 Miliar pada 2022, Melonjak 407%

Pendapatan Blue Bird melonjak jadi Rp3,56 triliun.

Bluebird Kantongi Laba Bersih Rp364 Miliar pada 2022, Melonjak 407%
Shutterstock/Javaistan
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Blue Bird Tbk mengantongi laba bersih Rp364 miliar sepanjang 2022, atau naik 40 kali lipat dibandingkan dengan 2021 yang hanya mencapai Rp9 miliar. Kenaikan laba tersebut ditopang oleh peningkatan pendapatan 62 persen dari Rp2,2 triliun menjadi Rp3,56 triliun.

Perseroan itu juga membukukan peningkatan EBITDA yang signifikan hingga dua kali lipat menjadi Rp868 miliar dari Rp432 miliar dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Direktur Utama Bluebird, Sigit Djokosoetono, mengatakan pertumbuhan tersebut didukung oleh meredanya kasus Covid-19 dan pencabutan aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Kendati demikian, ia mengatakan kinerja positif tersebut bukan sesuatu yang mudah dicapai. Melalui berbagai tantangan, Bluebird mengambil peluang untuk melayani permintaan yang terus tumbuh dari pelanggan ritel maupun korporat melalui layanan mobilitas yang relevan dengan situasi dan kondisi, fitur layanan terintegrasi dan berkualitas. 

"Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kinerja perusahaan di segala aspek, termasuk integrasi ekosistem melalui aplikasi All New MyBluebird 6, peningkatan utilitas IoT demi pengalaman pelanggan dan layanan pengemudi yang lebih baik, eksplorasi monetisasi aset, serta secara berkelanjutan terus mengeksplorasi peluang perluasan bisnis demi pertumbuhan perseroan," ujarnya lewat keterangan resmi, Kamis (30/3).

Penguatan fundamental bisnis

Pencapaian kinerja 2022, menurut Sigit, menunjukkan bahwa Bluebird telah melakukan strategi penyesuaian yang tepat dalam melaksanakan pengelolaan pengeluarannya.  Selain itu juga didukung berbagai strategi bisnis perseroan, seperti penguatan fundamental dan peningkatan layanan Mobility as a Service (MaaS) yang cermat melalui strategi tiga layanan.

Pertama, Multi-Channel yang memberikan kemudahan aksesibilitas dalam mendapatkan layanan Bluebird. Kedua, Multi-Payment yang memberikan kemudahan transaksi melalui berbagai metode pembayaran. Terakhir, Multi-Product yang memberikan beragam pilihan layanan mobilitas yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. 

"Bluebird [pun] mampu menciptakan sistem operasi yang lebih efisien sejalan dengan dinamika yang terjadi tanpa mengorbankan kualitas layanan kepada penumpang," tambah Sigit.

Saat ini Bluebird beroperasi di 18 kota besar di Indonesia, serta didukung leh 54 depo yang tersebar secara nasional. Per akhir 2022, perusahaan itu mengoperasikan lebih dari 20.000 unit, naik 4,4 persen dibandingkan dengan 2021 yang mencakup semua segmen taksi Bluebird.

"Ke depannya, bersama seluruh pelanggan, karyawan, pengemudi dan masyarakat, kami terus berkomitmen memberi nilai tambah dan berkontribusi mengawal iklim industri transportasi ke arah yang semakin positif," tandasnya.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

IDN Channels

Most Popular

Mega Insurance dan MSIG Indonesia Kolaborasi Luncurkan M-Assist
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024
Booming Chip Dorong Pertumbuhan Ekonomi Singapura
Pimpinan G20 Sepakat Kerja Sama Pajaki Kelompok Super Kaya
Dorong Bisnis, Starbucks Jajaki Kemitraan Strategis di Cina