Bos Medco Power Buka-bukaan Keuntungan Ekspor Listrik ke Singapura

Dapat tarik PMA industri panel surya.

Bos Medco Power Buka-bukaan Keuntungan Ekspor Listrik ke Singapura
Bayangan sejumlah peserta tenaga pengajar yang melihat teknologi Panel Surya tipe rooftop di PT. Surya Energi Indotama. (ANTARA FOTO/Novrian Arbi)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • Proyek tenaga surya berkapasitas jumbo untuk diekspor ke Singapura diharapkan meningkatkan permintaan panel surya dan baterai di dalam negeri.
  • Potensi tenaga surya yang besar di Indonesia belum termanfaatkan optimal, namun ekspor listrik ke Singapura dapat mendukung dekarbonisasi serta menarik investasi asing langsung.

Jakarta, FORTUNE - Direktur Utama Medco Power Indonesia, Eka Satria, mengungkap alasan perusahaannya tertarik mengEkspor Listrik Energi baru terbarukan (EBT) ke Singapura.

Dalam acara Renewable Leadership Forum di Indonesia Pavilion COP 29, Baku, Azerbaijan, ia mengatakan ekspor listrik EBT ke negara tetangga itu merupakan salah satu cara meningkatkan potensi penggunaan EBT di Indonesia.

Saat ini, salah satu tantangan terbesar yang dihadapi Indonesia dalam mengembangkan industri panel surya adalah tingkat permintaan yang rendah. Dengan adanya proyek tenaga surya berkapasitas jumbo untuk diekspor ke Singapura, permintaan panel surya di dalam negeri serta baterai sebagai pendukungnya akan meningkat dan mendorong penanaman modal pada industri tersebut.

"Saat ini, kita menghadapi tantangan dalam menciptakan industri PV surya dan baterai karena kurangnya permintaan. Permintaan ini dapat mendorong kandungan lokal dan mengembangkan industri, yang pada akhirnya juga dapat melayani kebutuhan domestik. Dengan skala ekonomi, kita dapat menurunkan biaya sumber daya ini," ujarnya, dikutip Rabu (13/11).

Dalam acara Indonesia International Sustainability Forum September lalu, Singapura mengumumkan akan menambah kuota impor listrik rendah karbon dari Indonesia dari semula 2 gigawatt (GW) menjadi 3,4 GW.

Pacific Medco Solar Energy Power with Consortium Partners menjadi salah satu pihak yang mendapat persetujuan bersyarat untuk mengekspor listrik rendah karbon dari pemerintah Singapura, selain Adaro Green, PacificLight Power Pte Ltd, Gallant Venture Ltd, Salim Group, dan TBS Energi Utama.

Menurut Eka, potensi tenaga surya yang sangat besar di Indonesia sendiri sampai saat ini belum dapat dimanfaatkan secara optimal. Dari 3.200 GW potensi tenaga surya PV, pemanfaatannya masih kurang dari 700 MW, atau sekitar 0,78 persen—lebih rendah daripada Singapura.

"Kemarin, kami mendengar dari PLN bahwa pada tahun 2050, sekitar 50 GW akan berasal dari energi surya. Secara multiple, ini hanya membutuhkan 265 GW kapasitas pembangkit. Artinya, kita memiliki 3.000 GW sumber daya yang bisa kita manfaatkan bersama. Pasarnya ada, dan kita memiliki sumber daya," ujarnya.

Di sisi lain, Singapura juga tidak hanya bergantung pada Indonesia dalam memperoleh sumber listrik hijaunya. Sebab, mereka telah menawarkan kesempatan kepada beberapa negara tetangga lain seperti Kamboja, Vietnam, Malaysia, serta Australia. Namun, peluang terbesar ada di Indonesia sebagai negara tetangga yang memiliki jarak cukup dekat.

"Sebagai tetangga terdekat, ini adalah peluang besar bagi kita. Bulan lalu, ada potensi kapasitas ekspor (EC) sebesar 3,4 GW yang diumumkan. Jika potensi tersebut dikonversi ke tenaga surya, berarti sekitar 30 GW permintaan puncak industri dan sekitar 30 GWh dalam kebutuhan penyimpanan baterai," kata Eka.

Dengan skala proyek yang besar tersebut, Indonesia tidak hanya dapat mendukung strategi dekarbonisasi Singapura, tetapi juga dapat menarik investasi asing langsung (FDI) untuk industri panel surya dan baterai, serta potensi pendapatan ekspor yang diperkirakan mencapai sekitar US$30 miliar–40 miliar.

"Selain itu, proyek-proyek besar ini akan membutuhkan lebih dari 50.000 pekerjaan hijau, menciptakan peluang kerja. Dengan potensi pasar ini, kita dapat mengembangkan industrinya," ujarnya.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

IDN Channels

Most Popular

Cara Cek Sertifikat Tanah secara Online, Tak Usah Pergi ke BPN
Apa Itu Market Share? Ini Arti, Fungsi, dan Cara Menghitungnya
8 Rekomendasi Smartwatch di Bawah Rp2 Juta, Teknologi Canggih!
7 Rekomendasi Merek Printer Terbaik yang Bagus dan Awet
7 Kota Suhu Terdingin di Indonesia, Capai 9 Derajat Celcius!
Apa itu Support Resistance? Ini Arti, Fungsi, dan Cara Menentukannya