Hutama Karya Ajukan PMN Tambahan Rp1 Triliun untuk Trans-sumatera

Tanpa PMN, debt to EBITDA Hutama Karya capai 8,31 di 2024.

Hutama Karya Ajukan PMN Tambahan Rp1 Triliun untuk Trans-sumatera
Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas simpang Indralaya-Muara Enim seksi simpang Indralaya-Prabumulih dan Palembang-Indralaya saat proses pembangunan di Indralaya, Ogan Ilir (OI), Sumatera Selatan, Jumat (20/5/2022). ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/nym.
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • PT Hutama Karya ajukan tambahan PMN Rp1 triliun dari cadangan investasi pemerintah di 2024.
  • Suntikan modal akan mendorong progres pembangunan jalan tol Trans-Sumatera ruas Palembang-Betung sepanjang 64 km.
  • Tambahan PMN berdampak pada proyeksi keuangan korporasi, menurunkan beban bunga, dan membuat rasio keuangan lebih baik.

Jakarta, FORTUNE - PT Hutama Karya (Persero) mengajukan tambahan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp1 triliun yang berasal dari cadangan investasi pemerintah di 2024.

Direktur Utama Hutama Karya Budi Hartono mengatakan suntikan modal tersebut akan mendorong progres pembangunan ruas jalan tol Trans-Sumatera ruas Palembang-Betung yang berpotensi menjadi sepanjang 64 km (equivalent).

Di samping itu, penambahan PMN akan berdampak pada proyeksi keuangan korporasi, seperti penurunan beban bunga. Tanpa suntikan modal pemerintah, rasio utang terhadap EBITDA Hutama Karya pada 2024 diperkirakan mencapai 8,31 sementara dengan tambahan modal berada di angka 8,06.

"Pada skenario tanpa PMN pendanaan Rp1 triliun akan dipenuhi dari pinjaman. Di mana perbedaan signifikan dapat dilihat pada beban bunga yang ditanggung HK serta turunnya laba bersih perusahaan. Selain itu juga tercermin dari rasio keuangan. Yang mana dengan adanya tambahan PMN akan membuat rasio keuangan lebih baik," ujarnya dalam rapat bersama Komisi XI, Selasa (2/7).

Budi menjelaskan, kebutuhan total investasi ruas jalan tol Palembang-Betung yang mencapai Rp15,475 triliun, sebenarnya direncanakan didanai oleh ekuitas. Apalagi , ruas tol yang ditargetkan selesai triwulan III 2025 dengan indikasi kelayakan IRR sebesar 6,7 persen.

Sebelumnya, pada PMN periode 1 2024, Hutama Karya telah menerima suntikan modal dari pemerintah Rp13,427 triliun. Dus, kekurangan dana sekitar Rp2,04 triliun dipenuhi dengan mengajukan PMN 2024 periode 2. "Dari cadangan investasi sebesar Rp1 triliun," tuturnya.

Budi menjelaskan, berdasarkan kajian yang telah dilakukan dengan menggandeng konsultan eksternal, pembangunan ruas jalan tol Palembang-Betung secara ekonomi dan akan memberikan dampak multiplier.

Beberapa dampak dimaksud seperti menurunnya biaya listrik, penyerapan tenaga kerja bagi masyarakat sekitar jalan tol, serta meningkatnya pendapatan daerah yang juga membantu pertumbuhan ekonomi secara nasional.

Sebelumnya, ruas Palembang-Betung dikerjakan oleh Waskita Karya, tetapi dialihka ke Hutama Karya lantaran perusahaan bersandi WSKT tersebut dalam rangka restrukturisasi keuangan.

"Penambahan PMN diharapkan akan mampu meningkatkan pertumbuhan PDRB dan meningkatkan konektivitas di Pulau Sumatera serta kontribusi penerimaan kepada negara," tandasnya.

Magazine

SEE MORE>
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024

Most Popular

Daftar Saham Afiliasi Para Calon Menteri dalam Pemerintahan Prabowo
Ini Biaya dan Perbandingan Franchise Alfamart dan Indomaret
BI Masih Cermati Ruang Penurunan Suku Bunga Acuan
BI: Biaya Transaksi QRIS Gratis hingga Rp500 Ribu per 1 Desember 2024
Ini 3 Waktu Terbaik untuk Memulai Investasi Emas
Investor Asal Korsel dan Cina Bakal ke Indonesia Bawa Dana Jumbo