Jakarta, FORTUNE - Induk usaha Family Mart, Itochu Corp, akan mengakhiri kerja sama strategisnya dengan perusahaan Israel, Elbit Systems Ltd (ESLT.TA), pada akhir Februari ini.
Kemitraan dengan Elbit tersebut dijalin via anak usaha Itochu pada lini penerbangan, yakni Itochu Aviation.
Chief Financial Officer Itochu, Tsuyoshi Hachimura, mengatakan rencana penghentian kerja sama tersebut dilakukan setelah pada bulan lalu PBB memerintahkan Israel untuk mencegah tindakan genosida terhadap Palestina dan melakukan lebih banyak untuk membantu warga sipil.
"Kemitraan ini didasarkan pada permintaan dari Kementerian Pertahanan Jepang untuk tujuan impor peralatan pertahanan bagi Pasukan Bela Diri yang diperlukan untuk keamanan Jepang, dan tidak ada hubungannya dengan konflik saat ini antara Israel dan Palestina," ujar Hachimura dalam konferensi pers laporan keuangan Itochu, dikutip Reuters, Senin (5/2).
"Mengingat perintah Mahkamah Internasional pada 26 Januari, dan bahwa pemerintah Jepang mendukung peran pengadilan, kami telah menghentikan kegiatan baru terkait MOU, dan berencana mengakhiri MOU pada akhir Februari," katanya.
Itochu Aviation, Elbit Systems, dan Nippon Aircraft Supply (NAS) menandatangani nota kesepahaman (MoU) kerja sama strategis pada Maret 2023, tujuh bulan sebelum pecah perang.
Ihwal bisnis yang terkait dengan Israel, Itochu memiliki investasi fintech kecil dan bisnis penjualan mobil, tetapi tidak menghadapi masalah dalam penagihan utang atau masalah lainnya, kata Hachimura.
Itochu melaporkan penurunan laba bersih April-Desember sebesar 10,3 persen akibat rontoknya harga batu bara dan pulp serta keuntungan yang lebih kecil dari perdagangan energi.
Perusahaan perdagangan ini mencatat laba 611,7 miliar yen (US$4,1 miliar) dalam sembilan bulan hingga 31 Desember dibandingkan dengan 682,2 miliar yen pada tahun sebelumnya.
Itochu tetap mempertahankan perkiraan laba bersih tahun penuhnya hingga Maret sebesar 800 miliar yen, di bawah perkiraan rata-rata 821 miliar yen dalam jajak pendapat 9 analis.