Jakarta, FORTUNE - PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) mencatatkan kenaikan laba sebesar 28,23 persen dari Rp1,37 triliun pada semester pertama 2023 menjadi Rp1,76 triliun pada periode sama tahun ini.
Kenaikan laba tersebut didorong oleh penjualannya yang naik 6,7 persen dari Rp30,89 triliun pada semester I-2023 menjadi Rp32,96 triliun pada paruh pertama tahun ini.
Jika ditengok lebih dekat, penopang penjualan itu adalah ayam pedaging yang mencapai Rp17,58 triliun, disusul pakan Rp7,68 triliun, ayam olahan Rp6,03 triliun, anak ayam usia sehari (day old chick/DOC) Rp1,01 triliun, serta pendapatan lain-lain Rp648,63 miliar.
Struktur pendapatannya tidak banyak berubah dibandingkan dengan periode sama tahun lalu ketika segmen penjualan ayam pedaging juga merupakan kontributor terbesar penjualan dengan nilai Rp16,63 triliun, kemudian pakan Rp8,22 triliun, ayam olahan Rp4,48 triliun, anak ayam usia sehari (day old chick/DOC) Rp722,06 miliar, serta pendapatan lain-lain Rp819,66 miliar.
Sementara itu, perusahaan merekam kenaikan beban pokok penjualan sebesar 4,66 persen menjadi Rp28,00 triliun dari sebelumnya Rp26,76 triliun.
Walhasil, laba bruto CPIN tumbuh 19,93 persen dari Rp4,12 triliun pada paruh pertama tahun lalu menjadi Rp4,95 triliun pada semester I-2024.
Pada departemen laba usaha, perusahaan itu mencatatkan peningkatan sebesar 38,76 persen dari sebelumnya Rp2,09 triliun menjadi Rp2,9 triliun.
Penopangnya adalah laba atas perubahan nilai wajar aset biologis dari sebelumnya Rp28,37 miliar menjadi Rp168,88 miliar, atau naik 495,12 persen, lalu penghasilan operasi lain yang meningkat 44,41 persen dari Rp48,39 miliar menjadi Rp69,88 miliar.