Laba Indika Energy pada Semester I-2023 Merosot 55,2 Persen

Pendapatan investasinya naik 244,49 persen.

Laba Indika Energy pada Semester I-2023 Merosot 55,2 Persen
Dok. Indika Energy
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE -  PT Indika Energy Tbk mengantongi laba bersih US$89,80 juta sepanjang semester I 2023 atau turun 55,22 persen dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya yang mencapai US$200,55 juta.

Laba per sahamnya menyusut menjadi US$ 0,0172 dari sebelumnya US$ 0,0395.

Dalam laporan keuangannya yang dipublikasikan pada harian Kontan, penurunan laba bersih ini disebabkan oleh menyusutnya pendapatan Indika sebesar 8,74 persen dari US$1,83 miliar pada semester I-2022 menjadi US$1,67 miliar pada periode sama tahun ini.

Sebaliknya, beban pokok kontrak dan penjualan naik 3,93 persen dari US$1,27 milar menjadi US$1,32 miliar. Dus, laba kotor perseroan terkikis 47,6 persen dari US$668,86 juta menjadi US$ 349,93 juta pada paruh pertama tahun ini.

Indika mencatatkan kenaikan beban penjualan, umum, dan administrasi 28,65 persen dari US$93,63 juta menjadi US$119,17 juta. Meski demikian, beban keuangan emiten bersandi INDY tersebut menyusut dari US$53,14 juta menjadi US$40,92 juta atau 22,99 persen.

Selain itu, pendapatan investasi INDY yang naik 244,49 persen dari US$3,24 juta menjadi US$11,17 juta juga mengompensasi kenaikan beban penjualan, umum dan administrasi.

Laba inti Indika sepanjang Januari-Juni 2023 terkoreksi 52,48 persen dari US$ 240,75 juta menjadi US$ 114,40 juta.

Laba inti sendiri adalah laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk, di luar keuntungan/kerugian non-operasional dan pajak terkait.

Selanjutnya, total aset Indika per 30 Juni 2023 mencapai US$ 3,06 miliar, liabilitas US$ 1,71 miliar, dan ekuitas US$ 1,34 miliar, serta kas dan setara kas US$ 677,21 juta.

Pendapatan Indika 2022

Tahun lalu INDY meraih laba bersih US$452,7 juta atau meroket hampir 684,4 persen dari US$57,7 juta pada 2021. Pertumbuhan itu jauh lebih signifikan dibandingkan dengan kenaikan pada setahun sebelumnya, yakni 149,1 persen. 

Dalam laporan keuangan 2022 terlihat bahwa melesatnya laba bersih Indika Energy tidak dapat dilepaskan dari pertumbuhan pendapatan 41,2 persen dari US$3,07 miliar menjadi US$4,33 miliar.

Pendapatan terbesar perusahaan itu berasal dari Kideco Jaya Agung dengan 68,7 persen, kemudian disusul oleh Indika Resources (19,7 persen), Tripatra (7,0 persen), Interport (0,8 persen), dan lainnya (3,8 persen).

Berdasarkan komposisi, bisnis batu bara masih mendominasi pendapatan Indika, yakni 88,4 persen; naik dari kontribusi pada 2021 (87,1 persen).

Sementara itu, bisnis di luar batu bara mencapai 11,6 persen, sedikit menurun dari kontribusi pada 2021 (12,9 persen).

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Prabowo Ingin Memastikan Danantara Sesuai Aturan yang Berlaku
Viral Pertamax Diduga Sebabkan Kerusakan Mesin, Pertamina Minta Maaf
Nike dan Adidas Kehilangan Dominasi di Sepatu Lari
Menteri Perindustrian RI Tolak Proposal Investasi Apple US$100 Juta
MR. DIY Indonesia IPO Desember, Harga Rp1.650–Rp1.870
Unilever Resmi Jual Bisnis Es Krim ke Magnum Rp7 Triliun