Jakarta, FORTUNE - PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) mencatatkan laba Rp487,32 miliar hingga kuartal III-2024.
Angka ini menunjukkan peningkatan yang signifikan, yakni 92 persen, dibandingkan dengan laba Rp254,56 miliar pada periode sama tahun sebelumnya.
Kenaikan laba ini didorong oleh peningkatan pendapatan neto yang mencapai Rp2,09 triliun, naik sekitar 21 persen dari Rp1,73 triliun pada kuartal III-2023.
Meskipun beban pokok pendapatan juga mengalami kenaikan, yakni dari Rp855,34 miliar menjadi Rp897,86 miliar, PANI berhasil membukukan laba bruto Rp1,19 triliun. Beban penjualan dan beban umum serta administrasi tercatat meningkat menjadi Rp181,71 miliar dari sebelumnya Rp176,32 miliar, namun PANI tetap mampu mempertahankan kinerja positif.
Sebab, perusahaan juga mencatatkan penghasilan keuangan yang meningkat dari Rp108,50 miliar menjadi Rp120,64 miliar, meskipun beban keuangan mengalami peningkatan dari Rp58,55 miliar menjadi Rp21,99 miliar.
Selain itu, PANI juga menghadapi rugi selisih kurs sebesar Rp501 juta, sedikit menurun dari Rp604,74 juta pada kuartal III-2023.
Laba sebelum pajak PANI mencapai Rp1,03 triliun, meningkat dari Rp696,08 miliar pada tahun lalu. Pajak final yang dibayarkan juga mengalami kenaikan, dari Rp43,31 miliar menjadi Rp52,39 miliar. Dengan demikian, laba bersih setelah pajak hingga kuartal III mencapai Rp961,74 miliar, berbanding positif dengan laba Rp634,80 miliar pada periode sama tahun lalu.
Dari laba bersih ini, sekitar Rp486,60 miliar diatribusikan kepada pemilik entitas induk, sedangkan Rp475,14 miliar kepada kepentingan nonpengendali.
Perusahaan mencatatkan laba komprehensif Rp963,24 miliar, meningkat signifikan dibandingkan dengan Rp699,83 miliar pada kuartal III-2023. Laba per saham dasar PANI mencapai Rp30,30, berbalik dari Rp18,77 per saham pada tahun lalu.
Presiden Direktur PAN, Sugianto Kusuma, mengatakan peningkatan laba perusahaan menjadi refleksi bagi manajemen menentukan arah pengembangan pada masa mendatang.
"Melihat antusiasme dan animo masyarakat sekitar yang tinggi terhadap PIK2, kami semakin memantapkan diri bahwa PANI akan terus maju ke depannya, dapat mengemban harapan dari pemegang saham dan memenuhi tanggung jawab kami kepada seluruh pemangku kepentingan," ujarnya dalam keterbukaan informasi, dikutip Kamis (31/10).
Ia menjelaskan bahwa pertumbuhan labah PANI didorong oleh peningkatan pendapatan dalam segmen kaveling komersial, produk komersial, dan residensial, yang menjadi fokus utama perusahaan. Karena itu, PANI berkomitmen menciptakan kota terintegrasi lengkap dengan fasilitas yang diperlukan oleh kawasan menengah dan menengah ke atas, termasuk sedang membangun amenities seputar MICE (Meetings, Incentives, Conferences, and Exhibitions) serta jalan tol baru KATARAJA yang akan beroperasi mulai tahun depan.
Setelah aksi Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) yang dialokasikan untuk penambahan bank tanah ±232 hektare pada level anak usaha, PT Panorama Eka Tunggal (PET), Agustus lalu, persediaan aset tanah PANI pada periode 30 September 2024 mencapai Rp34,3 triliun, tumbuh 31 persen dari Rp26,22 triliun pada 31 Desember 2023.
Dengan demikian, PANI saat ini memiliki bank tanah 1.876 hektare.
Dalam sembilan bulan ini, PANI juga membukukan kas dan setara kas Rp 3,7 triliun, meningkat 247 persen dari Rp1 triliun pada 31 Desember 2023. Sejalan dengan peningkatan persediaan serta kas dan setara kas, total aset PANI melonjak 31 persen dari Rp33,7 triliun pada periode 31 Desember 2023 menjadi Rp 44,1 triliun pada periode ini.
"Dengan pencapaian yang solid selama kuartal ini, PANI optimis terhadap prospek di masa depan yang semakin meningkat serta tercapainya target yang telah ditetapkan untuk tahun 2024," katanya.