Memahami Gearing Ratio: Apa Itu dan Bagaimana Menghitungnya?

Gearing Ratio penting dipahami investor.

Memahami Gearing Ratio: Apa Itu dan Bagaimana Menghitungnya?
Dok. Shutterstock/Ktasimar
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Ada banyak cara untuk menilai kondisi keuangan perusahaan dan memahami tingkat risiko yang terkait dengan investasi. Jika Anda adalah investor, salah satu cara yang harus dipahami adalah dengan melihat gearing ratio.

Tapi, apa itu Gearing Ratio?

Gearing Ratio adalah rasio yang menunjukkan tingkat kewajiban finansial suatu perusahaan terhadap ekuitasnya. Ini merupakan ukuran penting bagi investor dan analis untuk mengukur tingkat leverage finansial perusahaan dan memahami bagaimana utang mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk membayar kembali utangnya.

Gearing Ratio dihitung dengan membagi total utang perusahaan dengan ekuitasnya. Semakin tinggi rasio ini, semakin tinggi tingkat kewajiban perusahaan dan semakin besar risiko bagi investor. Sebaliknya, semakin rendah rasio ini, semakin baik kondisi keuangan perusahaan dan semakin rendah risiko bagi investor.

Gearing Ratio bisa digunakan untuk menilai kondisi keuangan perusahaan secara keseluruhan dan membandingkan dengan perusahaan sejenis. 

Namun, Gearing Ratio tidak memperhitungkan kualitas utang atau aset perusahaan. Oleh karena itu, analis harus mempertimbangkan faktor lain, seperti laporan keuangan, prospek bisnis, dan kinerja historis, sebelum membuat keputusan investasi berdasarkan Gearing Ratio.

Secara umum, Gearing Ratio dianggap normal jika berada pada 0,5 hingga 0,75. Namun, tingkat yang tepat bergantung pada sektor dan kondisi bisnis perusahaan.

Pentingnya memahami gearing ratio 

  • Menilai risiko: Gearing ratio membantu investor mengukur tingkat risiko perusahaan. Semakin tinggi rasio gearing, semakin besar risiko bagi perusahaan untuk gagal membayar utangnya.
  • Memahami kemampuan membayar utang: Gearing ratio juga membantu investor memahami seberapa baik perusahaan memenuhi kewajiban utangnya.
  • Membandingkan dengan industri: Investor dapat membandingkan gearing ratio perusahaan dengan rata-rata industri untuk menilai apakah perusahaan lebih berisiko atau lebih aman dibandingkan dengan pesaingnya.
  • Memantau perubahan: Investor juga dapat memantau perubahan dalam gearing ratio perusahaan untuk melihat bagaimana perusahaan mengelola utang dan ekuitas mereka.

Cara hitung

Tentukan total utang perusahaan: Total utang perusahaan dapat ditemukan di laporan keuangan perusahaan. Ini meliputi semua jenis utang, seperti utang jangka pendek dan jangka panjang.

Tentukan ekuitas perusahaan: Ekuitas perusahaan dapat ditemukan di laporan keuangan perusahaan. Ini meliputi modal disetor, cadangan, dan laba ditahan.

Hitung Gearing Ratio: Gearing Ratio dihitung dengan membagi total utang perusahaan dengan ekuitas perusahaan.

Gearing Ratio = Total Utang / Ekuitas

Contoh: Jika perusahaan memiliki utang sebesar US$100.000 dan ekuitas sebesar $200.000, maka Gearing Ratio-nya adalah:

Gearing Ratio = US$100.000 / US$200.000 = 0,5

Bagaimana, mudah bukan menghitung Gearing Ratio? Singkatnya, perbandingan ini bisa memberikan pandangan tentang bagaimana perusahaan menggunakan utang untuk meningkatkan kinerja keuangan dan membantu investor memahami tingkat risiko yang terkait dengan investasi.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

IDN Channels

Most Popular

Prabowo Ingin Memastikan Danantara Sesuai Aturan yang Berlaku
Viral Pertamax Diduga Sebabkan Kerusakan Mesin, Pertamina Minta Maaf
Nike dan Adidas Kehilangan Dominasi di Sepatu Lari
Menteri Perindustrian RI Tolak Proposal Investasi Apple US$100 Juta
MR. DIY Indonesia IPO Desember, Harga Rp1.650–Rp1.870
Unilever Resmi Jual Bisnis Es Krim ke Magnum Rp7 Triliun