Pepsi Balik ke Indonesia, Segera ''Groundbreaking" Pabrik di Karawang

Pepsi resmi pecah kongsi dengan Indofood pada 2021.

Pepsi Balik ke Indonesia, Segera ''Groundbreaking" Pabrik di Karawang
Ilustrasi Pepsi. (Dof: 123rf/akulamatiau)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Usai hengkang dari Indonesia pada 2019, PepsiCo kembali ke Indonesia dan akan membangun pabrik pertamanya di Karawang, Jawa Barat. Informasi tersebut tersiar dalam surat undangan peletakan batu pertama fasilitas manufakturnya kepada wartawan, Kamis (24/8),

"Didirikannya fasilitas manufaktur ini melambangkan komitmen kuat investasi dari PepsiCo bagi Indonesia, dan komitmennya terhadap para konsumen dalam menyediakan produk makanan ringan yang lezat dengan merek-merek terkenal, seperti Cheetos, Lays, Doritos, yang akan segera diproduksi secara lokal," demikian bunyi undangan tersebut,.

Nantinya, pabrik ini akan menjadi pabrik manufaktur yang sepenuhnya menerapkan prinsip berkelanjutan PepsiCo. Hadirnya investasi baru ini juga diharapkan dapat turut menyerap tenaga kerja serta bahan baku lokal, "mengembangkan petani lokal dan menciptakan multiplier effect atau dampak berganda dalam rantai nilai perusahaan."

Groundbreaking fasilitas manufaktur PepsiCo tersebut rencananya akan dihadiri Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Sung. Y. Kim, Senior VP PepsiCo Asia Pacific Parinya Kitjatanapan, CEO PT PepsiCo Indonesia  Asif Mobin, serta Vice President (VP) Supply Chain PepsiCo Ashley Brown.

Pecah kongsi dengan Indofood

Pada Februari 2021, PT Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP) resmi mengumumkan berakhirnya kongsi dengan PepsiCo melalui akuisisi 49 persen saham PT Indofood Fritolay Makmur (IFL) yang dimiliki Fritolay Netherlands Holding B.V.—afiliasi dri PepsiCo Inc.

Sekretaris Perusahaan ICBP, Gideon A Putro, dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek saat itu mengatakan transaksi sekitar Rp494 miliar didanai dari kas internal perseroan.

"Sehubungan dengan dilakukannya transaksi, maka IFL akan mengakhiri perjanjian lisensi dengan PepsiCo, yang harus diselesaikan dalam waktu 6 bulan sejak tanggal dilakukannya transaksi (Masa Transisi)," tulisnya.

Berakhirnya lisensi tersebut juga membuat Fritolay, PepsiCo, dan/atau pihak afiliasi lainnya tidak boleh memproduksi, mengemas, menjual, memasarkan atau mendistribusikan produk makanan ringan apa pun di Indonesia yang bersaing dengan IFL selama tiga tahun sejak berakhirnya masa transisi.

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

Most Popular

WTO Buktikan Uni Eropa Diskriminasi Minyak Sawit Indonesia
Daftar 10 Saham Blue Chip 2025 Terbaru
Selain Bukalapak, Ini 7 e-Commerce yang Tutup di Indonesia
Israel Serang Gaza Usai Sepakat Gencatan Senjata, 101 Warga Tewas
Suspensi Saham RATU Resmi Dicabut, Jadi Top Gainers
Mengapa Nilai Tukar Rupiah Bisa Naik dan Turun? Ini Penyebabnya