Pertamina Catat Kenaikan Produksi Minyak 10 Persen pada 2023

Pangkas decline rate minyak jadi dua persen.

Pertamina Catat Kenaikan Produksi Minyak 10 Persen pada 2023
Dok. Pertamina
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • Produksi minyak Pertamina naik 10 persen menjadi 566.000 bopd pada 2023.
  • Produksi gas domestik juga mengalami peningkatan sebesar 3 persen dari tahun sebelumnya.
  • Pertamina berkontribusi 69 persen lifting nasional untuk minyak dan gas.

Jakarta, FORTUNE - PT Pertamina (Persero) mencatatkan Produksi Minyak sebesar 566.000 barel per hari (bopd) pada 2023, yang, jika dibandingkan dengan capaian 2022 yang sebesar 514.000 bopd, setara dengan kenaikan 10 persen.

Wakil Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Wiko Migantoro, mengatakan produksi minyak Pertamina pada 2023 ditopang oleh produksi domestik sebesar 415 mbopd dan 151 mbopd dari internasional. 

Secara terperinci, produksi minyak domestik 2023 mengalami penurunan dari 417 mbopd menjadi 415 mbopd. Namun, produksi pada blok yang dioperatori Pertamina mengalami kenaikan dari 337 mbopd menjadi 339 mbopd.

Pertamina pun berhasil mengelola decline rate minyak dari 19 persen menjadi 2 persen melalui program kerja yang produktif.

“Produksi gas domestik mengalami peningkatan 3 persen, dari 2.241 MMSCFD pada tahun 2022 menjadi 2.388 MMSCFD pada tahun 2023,” ujar Wiko dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI, Kamis (6/6). 

Sepanjang 2023, Pertamina telah melakukan pengeboran 799 sumur, lebih tinggi 16 persen dibandingkan dengan 2022.

Pertamina juga melakukan kerja ulang sebanyak 835 pekerjaan atau 31 persen lebih tinggi dibandingkan dengan 2022 dan perawatan sumur sebanyak 32.589 pekerjaan atau 11 persen lebih tinggi dibandingkan dengan 2022. 

“Saat ini Pertamina berkontribusi sebesar 69 persen lifting nasional untuk minyak dan gas sebesar 34 persen nasional,” kata Wiko.

Dia menambahkan kegiatan pada hulu migas Pertamina memberikan kontribusi terhadap penerimaan negara baik secara nasional maupun daerah. Hulu Migas Pertamina berkontribusi sebesar US$3 miliar yang berasal dari pajak dan sebesar US$4,2 miliar dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, mengatakan Pertamina mengalokasikan investasi yang besar di hulu migas untuk menjaga decline rate dan sekaligus meningkatkan produksi migas. 

"Capex Pertamina sekitar 60 persen difokuskan di hulu migas untuk mendukung ketahanan dan kemandirian energi nasional,” ujar Fadjar. 

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

IDN Channels

Most Popular

WTO Buktikan Uni Eropa Diskriminasi Minyak Sawit Indonesia
Daftar 10 Saham Blue Chip 2025 Terbaru
Selain Bukalapak, Ini 7 e-Commerce yang Tutup di Indonesia
Israel Serang Gaza Usai Sepakat Gencatan Senjata, 101 Warga Tewas
Suspensi Saham RATU Resmi Dicabut, Jadi Top Gainers
Mengapa Nilai Tukar Rupiah Bisa Naik dan Turun? Ini Penyebabnya