Jakarta, FORTUNE - PT Pertamina International Shipping (PIS) membukukan laba bersih US$330 juta pada 2023 atau setara dengan kenaikan 60,9 persen dibandingkan dengan capaian US$205 juta pada tahun sebelumnya.
Kenaikan laba perusahaan didorong oleh pertumbuhan pendapatan yang mencapai US$3,3 miliar alias naik 17,6 persen dibandingkan dengan pendapatan US$2,83 miliar pada 2022.
Dari sisi penghasilan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA), perusahaan mencatat pertumbuhan 16,9 persen dari US$847 juta pada 2022 menjadi US$990 juta pada 2023. Persentasenya cukup stabil pada 29,7 persen.
"Pertumbuhan pendapatan naik hingga US$470 juta. Ini sangat luar biasa dan apresiasi untuk kinerja di tahun 2023," kata Direktur Utama PIS, Yoki Firnandi, dalam keterangannya yang dikutip Jumat (8/3).
Yoki menerangkan kenaikan laba dan pendapatan pada 2023 merupakan buah dari kinerja dan program transformasi perusahaan yang digaungkan lewat program Vesselleration, yang merumuskan beberapa hal fundamental bagi akselerasi bisnis perusahaan dan anak-anak usahanya.
"Hasilnya, PIS bisa menambah armada, melakukan terobosan bisnis, ekspansi global, dan menambah revenue dari third party yang terus bertumbuh," katanya.
Yoki juga memaparkan kinerja positif PIS tersebut tidak dapat dilepaskan dari sinergi dan kolaborasi dengan Pertamina Group, yakni PT Pertamina Patra Niaga, PT Kilang Pertamina Internasional, PT Pertamina Hulu Energi, dan PT PGN Tbk, yang selalu memberikan dukungan penuh dan mempercayakan bisnisnya kepada PIS.
"PIS tentunya selalu memberikan kualitas layanan terbaik yang tidak hanya mengutamakan ketepatan waktu dalam pengiriman, tetapi juga keamanan dan keselamatan dengan tetap menerapkan prinsip optimasi biaya dan efisiensi," katanya.
Tambah armada
Pergerakan bisnis PIS juga terus mengutamakan aspek-aspek keselamatan, lingkungan, sosial masyarakat, dan tentunya selalu mendukung penuh komitmen transisi energi PT Pertamina (Persero).
Pada 2023, perusahaan tersebut menambah armada Very Large Gas Carrier (VLGC) Pertamina Gas Amaryllis, yang merupakan tanker dual fuel raksasa pertama di Indonesia yang ramah lingkungan. Perusahaan pun memanfaatkan biodiesel sebagai bahan bakar bagi 146 kapal yang dioperasikannya sebagai wujud komitmen mendukung net zero emission (NZE) 2060 yang dicanangkan pemerintah Indonesia.
Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, mengatakan kinerja positif tersebut merupakan bukti nyata keberhasilan subholding Pertamina yang mampu menitikberatkan pengembangan bisnisnya sesuai dengan masing-masing perannya.
"Agresivitas PIS dalam mengembangkan bisnisnya baik di pasar domestik maupun internasional, dibuktikan dengan capaian kinerja keuangan 2023 yang baik," ujar Fadjar.