PLN Gandeng Perusahaan Jepang Garap Rantai Pasok dan Infrastruktur LNG

Kerja sama juga berkenaan dengan pengembangan energi hijau.

PLN Gandeng Perusahaan Jepang Garap Rantai Pasok dan Infrastruktur LNG
Penandatanganan nota kesepahaman antara PLN Energi Primer Indonesia (EPI) dengan JERA. (Doc: PLN)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI), subholding PT PLN (Persero), menggandeng perusahaan asal Jepang, JERA Co. Inc, untuk menjajaki peluang kerja sama strategis dalam bidang suplai, optimasi rantai pasok dan infrastruktur LNG untuk PLN Group, sekaligus mengembangkan ekosistem energi hijau di Indonesia.

Penandatanganan nota kesepahaman dilakukan oleh Direktur Gas dan BBM PLN EPI, Rakhmad Dewanto, bersama Executive Officer, Head of the Platform Business Group JERA, Shinsuke Nakayama, di Bandung, Senin pekan lalu.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menegaskan bahwa kemitraan tersebut bertujuan untuk memperkuat hubungan kolaboratif dengan perusahaan energi terdepan dunia, terutama dalam pelaksanaan manajemen energi primer.

"Ini adalah permulaan journey untuk mentransformasikan PLN EPI menjadi perusahaan energi primer kelas dunia. Tidak hanya untuk LNG, tetapi juga energi hijau alternatif lain seperti hidrogen. Kami sadar bahwa hidrogen adalah energi masa depan," kata Darmawan dalam keterangan resmi yang dikutip Senin (12/2).

Darmawan menjelaskan kerja sama ini menitikberatkan pada sejumlah aspek, seperti pengadaan, optimasi pasokan, pengembangan midstream LNG, serta pengembangan sumber daya manusia untuk aspek komersial dan pasar LNG. 

Kerja sama ini juga mencakup pengembangan dan optimalisasi potensi amonia hijau atau biru dan hidrogen hijau atau biru untuk proyek penggantian bahan bakar fosil.

"Hidrogen hijau adalah salah satu solusi dalam menghadapi peralihan energi. Oleh karena itu, pengembangan hidrogen hijau menjadi fokus utama kami dalam usaha mempercepat transisi energi," ujar Darmawan.

Direktur Utama PLN EPI, Iwan Agung Firstantara, mengatakan gas berperan sebagai pengganti BBM/solar dan batu bara dalam jangka pendek dan dalam jangka menengah.

Untuk jangka panjang, gas/LNG memegang peranan penting dalam transisi energi untuk melengkapi pengembangan energi terbarukan. 

"Untuk mencapai tujuan tersebut, PLN EPI mengembangkan portofolio kontrak LNG dan infrastruktur midstream LNG dalam rangka mengurangi konsumsi bahan bakar minyak di pembangkit listrik milik PLN Group," ujar Iwan.

Maksimalkan potensi 

Executive Officer, Head of the Platform Business Group JERA, Shinsuke Nakayama, mengatakan JERA dan PLN EPI memiliki kemiripan karakteristik serta kesamaan visi dan model bisnis. 

"Kami tahu PLN saat ini sedang mengembangkan bisnis dan memperkuat rantai pasok energinya. Kami sangat senang dapat bergabung dan mendukung journey PLN untuk menyediakan suplai energi yang andal untuk Indonesia," ujarnya.

Nakayama percaya bahwa pengembangan rantai pasok LNG akan mampu memaksimalkan suplai energi PLN. Dia pun juga melihat bahwa inisiatif pengembangan LNG dan energi hijau adalah bagian dari upaya dekarbonisasi yang searah dengan transisi energi. 

"Kami berharap kolaborasi ini mampu menciptakan masa depan yang lebih cerah untuk Indonesia dan PLN melalui dekarbonisasi sektor energi," katanya.

Related Topics

PT PLN (Persero)LNG

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Beban Kerja Tinggi dan Gaji Rendah, Great Resignation Marak Lagi
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil