Jakarta, FORTUNE - Platform lokapasar Tokopedia menemukan bahwa kategori makanan dan minuman (F&B) masih menjadi favorit para penggunanya di Indonesia pada kuartal III-2021. External Communications Senior Lead Tokopedia, Ekhel Chandra Wijaya, mengatakan transaksi pada kategori ini naik dua kali lipat dibandingkan periode yang sama pada 2020.
Produk yang banyak dicari pun beragam, mulai dari bumbu dapur dan bahan masakan, makanan ringan, susu hingga makanan beku. Menurutnya, tren ini tidak lepas dari berbagai inisiatif dan kampanye Tokopedia pada kategori tersebut.
"Sederet inisiatif seperti Tokopedia Nyam dan berbagai kampanye lainnya turut mendorong adanya peningkatan transaksi," ujar Ekhel dalam keterangan resminya, Kamis (14/10).
Tokopedia Nyam merupakan program khusus bagi reseller makanan dan minuman berupa pemberian pendampingan, akses, dan edukasi yang dibutuhkan, termasuk peningkatan kualitas produksi hingga pemasaran, serta penyediaan fitur-fitur yang memudahkan pelaku industri makanan dan minuman dalam menjangkau lebih banyak pembeli melalui Tokopedia.
Program tersebut bertujuan mendorong perkembangan bisnis makanan dan minuman di berbagai daerah, salah satunya di Bandung. Sejak diluncurkan pada 2020, jumlah penjual makanan dan minuman yang bergabung dengan Tokopedia Nyam Bandung telah meningkat sekitar 60 persen pada kuartal kedua 2021 jika dibandingkan dengan kuartal pertama 2021. Selain itu, pertumbuhan pada jumlah transaksi makanan dan minuman juga meningkat hampir 2x lipat.
Menurut Ekhel, Tokopedia juga bakal terus mengedepankan kolaborasi dengan berbagai mitra strategis, dalam hal ini mitra logistik untuk menjangkau pengiriman ke berbagai wilayah. Salah satu mitra tersebut adalah Paxel, yang menawarkan sistem pengiriman khusus.
Saat ini, Paxel sudah dapat diaktifkan oleh seluruh penjual Tokopedia yang berada di Jabodetabek, Bandung, Yogyakarta, Solo, Semarang, Surabaya, Malang, Jember, Denpasar, dan Makassar.
"Tokopedia akan terus mengupayakan produk buatan UMKM lokal semakin menjadi pilihan utama masyarakat Indonesia, tidak terkecuali untuk produk makanan dan minuman," kata Ekhel.