Waskita Beton Kantongi Pendapatan Rp642 Miliar pada Semester I-2023

WSBP bukukan laba bruto Rp96 miliar.

Waskita Beton Kantongi Pendapatan Rp642 Miliar pada Semester I-2023
Waskita Beton Precast. (Doc: Waskita Karya)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) mencatatkan laba bruto Rp96 miliar sepanjang semester I-2023, dengan gross profit margin naik menjadi 15 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Capaian tersebut didorong pendapatan usaha yang mencapai Rp642 miliar pada semester I-2023.

Waskita melakukan efisiensi dari sisi beban umum dan administrasi sebesar 39 persen, dari sebelumnya Rp546 miliar pada periode sama 2022.

Dengan adanya restrukturisasi internal, WSBP juga telah menentukan cash waterfall agar kas operasional perusahaan dalam kondisi yang lebih baik ke depannya untuk kelancaran kinerja operasional WSBP.

Director of Finance and Risk Management WSBP, Asep Mudzakir, mengatakan fokus dari manajemen Waskita saat ini adalah meningkatkan capaian kinerja operasional.

“Tahun 2023 adalah periode krusial bagi WSBP untuk kembali meningkatkan kinerja keuangan perusahaan pasca restrukturisasi. Kami juga berkomitmen untuk meraih kontrak proyek yang memiliki fundamental keuangan yang sehat,” ujarnya dalam keterangan pers yang dikutip Selasa (1/8).

WSBP optimistis dapat mewujudkan kinerja dengan fundamental bisnis dan keuangan yang lebih sehat. Optimisme tersebut telah dibuktikan dengan kinerja Kontrak Baru WSBP sampai dengan Juni 2023, yaitu Rp975 miliar atau naik 46 persen dibandingkan dengan periode sama pada 2022.

Dalam jangka pendek, WSBP memiliki potensi pasar untuk menyuplai produk precast dan readymix ke proyek-proyek pemerintah dan ekspansi ke proyek non Waskita Grup.

“Sementara untuk 3-5 tahun ke depan ada potensi pasar dari pembangunan ibu kota negara baru (IKN),” katanya.

WSBP meningkatkan daya saing pada pasar potensial, khususnya melalui skema kerja sama dengan grup BUMN dan swasta, potensi pengembangan mobile plant pada project-based plant serta memiliki unit dengan biaya produksi yang lebih kompetitif, dan meningkatkan agilitas dan daya saing dengan meningkatkan digitalisasi pada proses bisnis.

Menurut Asep, upaya ekspansi pasar WSBP dilaksanakan beriringan dengan penyempurnaan proses bisnis yang berkelanjutan.

“Kami akan terus melanjutkan program transformasi bisnis dengan tiga pilar utama, yaitu operational exellence, business nourishment dan, technology and digitalization. Kami yakin program tersebut akan dapat meningkatkan daya saing WSBP,' katanya.

Kontributor pendapatan

Pendapatan anak usaha PT Waskita Karya (Persero) Tbk didukung oleh 3 lini bisnis perusahaan, yaitu beton pra-cetak 3 persen, segmen readymix 48 persen, dan jasa konstruksi 21 persen.

“Segmen readymix ini mengalami peningkatan yang signifikan, yaitu 91 persen, dibanding periode yang sama di tahun 2022,” ujar Asep , 

Sejumlah proyek besar yang menggunakan produk readymix WSBP adalah gedung Sekretariat Presiden dan bangunan pendukung kawasan Istana Kepresidenan RI, pembangunan jalan kerja/logistik IKN (KIPP) paket pembangunan jalan lingkar Sepaku segmen 4, dan proyek tol simpang Tempadung–Pulau Balang Seksi 5A.

“Kami juga menyuplai readymix jalan tol, gedung, jembatan, bandara, dan proyek lainnya di Indonesia,” katanya. 

Untuk menyediakan kebutuhan pasar terhadap produk beton cair ini, lanjut Asep, WSBP didukung oleh 23 batching plant yang tersebar di seluruh Indonesia. 

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

IDN Channels

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024