BYD Kebut Pembangunan Pabrik US$1 Miliar di Indonesia Akhir 2025

BYD bangun pabrik US$1 miliar di Indonesia 2025

BYD Kebut Pembangunan Pabrik US$1 Miliar di Indonesia Akhir 2025
Ilustrasi: Logo BYD. (Dok.BYD)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • BYD targetkan pabrik mobil listrik senilai US$1 miliar di Indonesia selesai pada 2025
  • Pabrik di Subang, Jawa Barat, akan memiliki kapasitas produksi 150.000 unit kendaraan listrik per tahun
  • Pemerintah memberikan izin impor tanpa bea masuk untuk merangsang pertumbuhan permintaan kendaraan listrik

Jakarta, FORTUNE – Produsen Mobil Listrik asal Tiongkok, BYD, kebut pembangunan pabrik senilai US$1 miliar di Indonesia di akhir 2025. Strategi ini merupakan ambisi perusahaan untuk memperluas dominasi di pasar lokal.

Eagle Zhao, Presiden Direktur BYD di Indonesia, mengungkapkan bahwa pabrik tersebut dirancang untuk memenuhi kebutuhan ekspor. Pabrik yang berlokasi di kawasan industri Subang, Jawa Barat, akan memiliki kapasitas produksi mencapai 150.000 unit kendaraan listrik (EV) per tahun.

Zhao optimis produksi kendaraan pertama dari pabrik baru ini dapat dimulai segera setelah proses konstruksi selesai.

"Setiap langkah pembangunan manufaktur kami berjalan sesuai rencana. Kami berkomitmen untuk menyelesaikan konstruksi ini pada akhir 2025," ujar Zhao, seperti dikutip dari Reuters pada Selasa (21/1).

Sebagai bagian dari investasi ini, pemerintah memberikan izin kepada BYD untuk sementara waktu mengimpor kendaraan listriknya tanpa dikenakan bea masuk. Kebijakan ini diambil untuk merangsang pertumbuhan permintaan kendaraan listrik sekaligus menarik lebih banyak investasi dari perusahaan otomotif global.

Pemerintah menargetkan produksi kendaraan listrik di dalam negeri mencapai 600.000 unit pada 2030. Sepanjang tahun lalu, BYD berhasil mencatatkan penjualan sebanyak 15.429 unit. Ini merupakan tahun pertama kehadiran BYD di Indonesia.

BYD menduduki posisi teratas dalam penjualan kendaraan listrik berbasis baterai di Indonesia untuk periode Januari hingga November 2024. BYD mengampit pangsa pasar sekitar 36 persen.

Model baru

BYD telah menghadirkan empat model kendaraan listrik di pasar Indonesia, mencaku sedan Seal, SUV Atto 3, hatchback Dolphin, serta MPV M6 berkapasitas tujuh penumpang. Dari semua model ini, MPV M6 menjadi produk yang paling laris sepanjang tahun lalu.

Untuk memperkuat posisinya dan mencapai target penjualan 2025, BYD kembali meluncurkan beberapa model kendaraan baru. Meski demikian, Zhao belum memberikan rincian jumlah model baru yang akan dirilis. Selain itu, perusahaan juga akan memperkenalkan merek premium mereka, Denza, di Indonesia dalam waktu dekat.

Keberhasilan BYD tidak hanya terbatas pada Indonesia. Perusahaan ini mencatatkan penjualan global lebih dari 4 juta unit pada tahun lalu. Hal ini memperkokoh kehadirannya di Asia Tenggara dan mulai menantang dominasi produsen otomotif asal Jepang dan Korea di kawasan tersebut.

Sebagai bagian dari ekspansi regionalnya, BYD telah membuka pabrik kendaraan listrik pertama di Thailand pada tahun lalu dengan nilai investasi sebesar US$490 juta. Pabrik ini memiliki kapasitas produksi tahunan sebesar 150.000 unit, termasuk untuk kendaraan plug-in hybrid. Sementara itu, di Singapura, BYD terus memperluas pangsa pasarnya dan bahkan melampaui Tesla dalam penjualan selama paruh pertama 2024.

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

Most Popular

4 Petinggi Erajaya (ERAA) Kompak Mundur, Sahamnya Memerah!
Diskon Tarif Listrik Berandil pada Deflasi 0,76 Persen Januari 2025
Daftar Harga Gas LPG dan Bright Gas Februari 2025
BBRI akan Buyback Saham Rp3 Triliun, Kapan Jadwalnya?
Jadi DPO, Adrian Gunadi Masuk Red Notice Interpol & Paspor Dicabut
GOTO dan Grab Bicarakan Merger pada 2025, Makin Intensif