Usaha tambak udang menjadi peluang bisnis menjanjikan bagi Anda yang tinggal di pesisir pantai.
Dengan permintaan lokal dan internasional yang terus meningkat, bisnis tambak udang bisa menjadi sumber pendapatan yang stabil dan menguntungkan.
Dalam artikel ini, Anda akan mengetahui peluang yang ada dalam bisnis tambak udang, rincian modal yang dibutuhkan, serta tips sukses untuk menjalankannya. Jadi, pastikan Anda membacanya hingga akhir.
Prospek bisnis tambak udang
Kebutuhan akan udang terbilang sangat tinggi, utamanya di bidang kuliner.
Dalam beberapa tahun terakhir, udang kerap menjadi pilihan bagi para pencinta makanan laut (seafood) karena memiliki rasa yang lezat dan kandungan nutrisi yang lengkap.
Selain itu, bisnis ini juga bisa membuka peluang Anda untuk melakukan perdagangan ke luar negeri (ekspor) jika kualitas hasil produksi dan harganya dapat bersaing dengan pasar global.
Dilansir situs www.indonesia.go.id, Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono menerangkan bahwa komoditas udang dari Indonesia sangat diminati oleh pasar global dan menjadikan permintaan udang menempati posisi kedua setelah salmon.
Lebih lanjut, ia juga berharap bahwa komunitas budi daya udang di Indonesia turut berkontribusi lebih besar demi pertumbuhan ekonomi nasional dan meningkatkan kesejahteraan hidup pembudidaya.
Maka dari itu, ini adalah peluang yang sangat terbuka bagi Anda yang ingin meraup keuntungan besar dengan memulai usaha tambak udang.
Berapa modal yang dibutuhkan untuk memulai usaha tambak udang?
Biaya tetap
Biaya ini tidak berubah selama proses budi daya berlangsung dan akan tetap dikeluarkan meskipun Anda sedang tidak melakukan aktivitas apa pun.
- Sewa lahan: Rp25 juta
- Pembuatan tambak: Rp10 juta
- Instalasi listrik dan air: Rp5 juta
- Peralatan: Rp5 juta
- Total biaya tetap: Rp45 juta
Biaya tidak tetap
Sementara itu, biaya tidak tetap dapat berubah sesuai dengan jumlah atau banyaknya aktivitas yang Anda lakukan.
- Biaya bibit: Rp5 juta
- Pakan: Rp150 juta
- Biaya tenaga kerja: Rp10 juta
- Operasional lainnya: Rp5 juta
- Total biaya tidak tetap: Rp175 juta
- Total biaya keseluruhan: Rp220 juta
Untuk diketahui, modal yang dibutuhkan untuk memulai usaha tambak udang bisa saja berbeda tergantung lokasi, jenis udang, jumlah yang dibudidayakan, dan luas lahan.
Silakan berkonsultasi lebih lanjut dengan para pembudidaya udang lain di sekitar untuk mendapatkan rincian modal yang lebih sesuai dengan kebutuhan Anda.
Tips menjalankan usaha tambak udang dengan benar
Setelah menyiapkan dana yang cukup untuk modal awal, Anda perlu mengetahui beberapa tips sukses menjalankan bisnisnya berikut ini.
1. Memilih lokasi tambak yang strategis
Lokasi tambak yang strategis memainkan faktor penting dalam kesuksesan usaha tambak udang.
Strategis yang dimaksud di sini bukan hanya kemudahan akses ke lokasi untuk kebutuhan mobilitas pengiriman dan distribusi udang, melainkan juga memiliki kondisi air yang sesuai dengan mempertimbangkan suhu (26-30 derajat celcius) dan salinitas yang baik.
2. Menyiapkan lahan tambak dengan baik
Persiapan lahan yang baik juga tidak kalah penting. Anda mesti memperhatikan pembuatan tanggul tambak yang kokoh, pembuatan kolam yang sesuai, dan penyiapan infrastruktur seperti aerator udara. Pastikan sistem drainase dan aliran air berfungsi dengan baik.
3. Memilih jenis udang yang sesuai dengan lahan
Berbagai jenis udang memiliki kebutuhan yang berbeda dalam hal suhu dan kondisi air.
Ada beberapa jenis yang bisa Anda pilih, seperti udang windu, udang vaname, udang beras, udang palemon merah, udang galah, dan masih banyak lagi.
Sementara itu, udang vaname, udang galah, dan udang windu menjadi yang terpopuler dan banyak dibudidayakan di Indonesia.
Anda bisa memilih dari ketiga jenis terpopuler tersebut atau yang lainnya dengan memastikan kesesuaiannya terhadap kondisi lahan tambak.
Carilah dari penyedia yang sudah tepercaya untuk mendapatkan bibit udang yang berkualitas.
4. Memperhatikan kualitas air dan pakan udang
Berikan pakan berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan udang Anda. Pengelolaan pakan yang baik akan meningkatkan pertumbuhan dan kesehatan udang.
Selain itu, perhatikan kualitas air dengan melakukan pemantauan rutin. Pastikan parameter seperti pH, oksigen terlarut, dan salinitas dalam rentang yang optimal.
5. Lakukan pengendalian hama dan penyakit
Dikarenakan udang rentan terhadap hama dan penyakit, pertimbangkan untuk melakukan tindakan pencegahan seperti karantina bibit udang baru sebelum memasukkannya ke kolam tambak.
Jika ada tanda-tanda infeksi, segera identifikasi dan ambil tindakan yang sesuai untuk mengendalikan hama dan penyakit agar dapat memutus penyebarannya.
6. Lakukan panen pada waktu yang tepat
Panen harus dilakukan pada waktu yang tepat untuk memaksimalkan hasil. Biasanya, udang siap panen setelah mencapai ukuran tertentu. Ukurannya dapat bervariasi tergantung pada spesies.
Jangan terlalu terburu-buru atau terlambat dalam melaksanakan panen karena ini dapat memengaruhi kualitas dan ukuran udang yang dihasilkan.
Dengan menerapkan enam tips di atas, Anda berpeluang besar untuk meraup keuntungan yang besar mengingat tingginya permintaan udang bagi komoditas ekspor dan kebutuhan untuk konsumsi masyarakat.